Kazakhstan Siap Jalin Hubungan dengan Pemerintah Baru Afghanistan

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.(Foto: Istimewa)

Nur-Sultan, MINA – Presiden Kassym-Jomart Tokayev menguraikan posisi negaranya mengenai situasi di . Dia mengatakan negara itu siap untuk menjalin hubungan bilateral dan dengan pemerintah baru di Afghanistan, Kantor Berita Nasional Akorda melaporkan, Kamis (9/9).

Tokayev meyakini Afghanistan harus menjadi negara yang stabil, berdaulat, dan bersatu, hidup damai sesama rakyatnya sendiri dan dengan negara tetangganya.

“Kami siap menjalin kontak bisnis yang konstruktif dengan otoritas baru, pertama-tama, untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan akut yang dihadapi negara ini yang telah lama menderita, ” kata Tokayev saat upacara penerimaan surat kredensial dari beberapa duta besar yang baru diangkat di Istana Kepresidenan Akorda, Nur-Sultan, belum lama ini.

Meskipun Kazakhstan tidak berbatasan dengan Afghanistan, ada risiko yang berasal dari meningkatnya ketidakstabilan di negara itu.

Tokayev mengatakan Kazakhstan juga siap bekerja sama dengan negara-negara untuk menghentikan penyebaran kekerasan, perdagangan narkoba, dan migrasi tak terkendali keluar dari Afghanistan.

“Saya berharap Taliban akan membuktikan bahwa mereka sebenarnya lebih moderat dan terbuka untuk negosiasi dengan membentuk pemerintah nasional yang benar-benar bersatu, inklusif, dan representatif,” kata Tokayev.

Pada Agustus lalu, Kazakhstan mengevakuasi warganya serta 14 warga Kirgistan dan masing-masing satu orang dari Rusia dan Lithuania dari Afghanistan. Operasi itu memakan waktu tiga hari.

Tokayev mengatakan Kazakhstan saat ini mempertimbangkan kembalinya diaspora warga Kazakhstan dari Afghanistan.

“Untuk alasan kemanusiaan, kami telah memperpanjang visa belajar untuk 57 siswa Afghanistan. Kami juga telah menyediakan koridor angkutan udara dan fasilitas pengisian bahan bakar untuk pesawat dengan warga negara asing di dalamnya. Kota Almaty dipilih sebagai lokasi sementara bagi badan-badan PBB di Afghanistan,” ujarnya.

Tokayev menekankan, kerja sama internasional menjadi lebih penting di tengah tantangan yang berkembang dan mengatakan Afghanistan tidak boleh dibiarkan terisolasi.

“Kemanusiaan terus ditantang oleh tekanan besar pada kehidupan kesehatan, sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Virus ini telah menunjukkan betapa tidak siapnya negara-negara dan komunitas internasional untuk keadaan darurat global,” imbuhnya.(T/R1/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.