Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kazakhstan Tetapkan Pemilu Parlemen Januari 2021

Rana Setiawan - Kamis, 22 Oktober 2020 - 02:43 WIB

Kamis, 22 Oktober 2020 - 02:43 WIB

13 Views

Nur-Sultan, MINA – Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Rabu (21/10), menandatangani keputusan penjadwalan pemilihan umum Majilis yang akan diadakan pada 10 Januari 2021, demikian laporan layanan pers Akorda.

Majilis adalah majelis rendah Parlemen Kazakhstan yang terdiri dari 107 anggota, yang dipilih untuk masa jabatan lima tahun.

Pemilu sebelumnya diadakan pada Maret 2016 diikuti enam partai politik.

Perolehan suara adalah Nur Otan (82,2 persen), Partai Demokrat Ak Zhol Kazakhstan (7,18 persen), Partai Rakyat Komunis Kazakhstan (7,14 persen), yang menerima lebih dari 7 persen suara memenangkan hak untuk mennempatkan wakil ke majilis.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

Saat ini, partai Nur Otan memiliki mayoritas 84 wakil di Majilis, Ak Zhol dan Partai Rakyat Komunis masing-masing memiliki 7 wakil.

Sembilan deputi dipilih dari Majilis Rakyat Kazakhstan, sebuah badan penasihat di bawah Presiden Kazakhstan yang anggotanya diambil dari organisasi yang mewakili komunitas etnis utama yang tinggal di Kazakhstan.

“Semua parpol punya waktu untuk mempersiapkan kampanye pemilu mendatang, mengembangkan platform pemilu, dan menyempurnakan infrastruktur partai. KPU Pusat dan Kejaksaan akan terus memantau legalitas, transparansi, dan keadilan pemilu,” ujar Tokayev dalam pidatonya.

Ia menekankan reformasi yang ia lakukan sejak ia menjabat sebagai presiden pada Juni 2019, termasuk pengenalan lembaga oposisi parlemen.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Satu ketua dan dua sekretaris dari komite tetap Majilis sekarang akan dipilih dari anggota oposisi parlemen. Selain itu, oposisi parlemen akan memiliki hak untuk memulai dengar pendapat parlemen setidaknya sekali selama satu sesi dan untuk menetapkan agenda jam pemerintah setidaknya dua kali selama satu sesi,” kata presiden Kazakhstan.

Pada 2019, Tokayev menandatangani dekrit yang memberlakukan kuota wajib 30 persen bagi perempuan dan remaja dalam daftar partai dalam upaya meningkatkan suara mereka dalam proses pengambilan keputusan.

Pemilu berikutnya untuk maslikhats (perwakilan badan otoritas lokal) untuk pertama kalinya diadakan berdasarkan daftar partai, yang menurut Tokayev akan “memungkinkan partai untuk memperkuat posisi mereka dalam sistem politik negara.”

Pada Agustus lalu, 17 anggota Senat dari 14 wilayah negara dan kota Nur-Sultan, Almaty dan Shymkent terpilih menjadi Senat, majelis tinggi parlemen Kazakhstan.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Komposisi parlemen Kazakhstan yang diperbarui, kata Tokayev, akan fokus pada “dukungan legislatif yang berkualitas untuk reformasi sosial dan ekonomi di negara itu.”

Menurutnya, krisis ekonomi serius yang bersumber dari pandemi virus korona telah mempengaruhi banyak negara dan berdampak buruk pada seluruh ekonomi global.

“Pada masa-masa sulit ini, Kazakhstan harus mengambil langkah-langkah anti-krisis yang efektif, memastikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, kesejahteraan sosial warga kami, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pungkas Tokayev mendorong semua warga untuk mengambil bagian dalam pemilu mendatang.(T/R1/P1)

 

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
MINA Sport
Internasional