Banda Aceh, 3 Rajab 1438/1 April 2017 (MINA) – Kejayaan Islam dan umatnya adalah harapan yang harus ada dalam benak semua orang yang benar-benar beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan hari kemudian. Demikian Ketua Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) Aceh, Tgk H. Miswar Sulaiman.
Karena, katanya selanjutnya, di antara perkara yang bisa membatalkan keislaman seseorang adalah merasa senang dengan kejatuhan dan kemunduran agama Islam dan justru tidak mengharapkan kejayaan dan ketinggian Islam tersebut.
Namun demikian, untuk mencapai kejayaan Islam dan umatnya tidaklah bisa dilakukan dengan mudah di tengah berbagai persoalan yang membelit umat nabi akhir zaman ini, dan perlu berusaha keras mencari jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Upaya tersebut dengan kembali ke jalan Allah, menpedomani Al-Quran dan Hadis sebagai pegangan hidup, serta menghidupkan budaya saling berdakwah kepada kebaikan di antara sesama umat. Demikian Ketua KB PII Aceh, pada pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Rabu (29/3/2017) malam.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
“Jika umat Islam ini mau berjaya dalam kehidupan ini, tidak ada jalan lain, kembalilah pada ajaran Islam. Jika tidak, sampai kiamat pun kita tidak akan jaya dan rendah di mata Allah dan orang di luar Islam,” ujar Tgk Miswar.
Menurutnya, akibat meninggalkan Al-Quran dan Hadis, bukan rahasia lagi, apa yang kita dengar dan saksikan sekarang ini, kondisi memprihatinkan dan penderitaan yang menimpa kaum muslimin di berbagai penjuru dunia saat ini, dan lemah dalam pandangan umat lain.
Semua ini seolah-olah mengesankan bahwa agama Islam ini bukanlah agama yang tinggi dan mulia, dan tidak adanya pertolongan dari Allah kepada kaum muslimin, sehingga mereka tidak memiliki daya dan kekuatan untuk menghadapi musuh-musuh mereka.
Padahal dalam banyak ayat Al-Quran, Allah menegaskan, ketinggian, kemuliaan dan kejayaan serta pertolongan dari-Nya hanyalah diperuntukkan bagi orang-orang yang berpegang teguh dengan agama ini.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Dalam Surat At-Taubah ayat 33, Allah berfirman yang artinya, “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Alquran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai”.
Demikian juga dalam Surat Ali Imran ayat 139, ”
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu (benar-benar) beriman”.
“Allah tidak hanya menyebutkan janji-Nya untuk memberikan kemuliaan, ketinggian dan pertolongan bagi kaum muslimin, tetapi Allah juga mengisyaratkan syarat yang harus dipenuhi kaum muslimin agar janji Allah tersebut terwujud. Syarat itu, berpegang teguh dengan petunjuk dan agama Allah, kembali kepada Al-Quran dan Sunnah Rasulullah dengan pemahaman dan pengamalan yang benar. Jangan sampai kita jarang menyentuh dan membaca Alquran, sedangkan koran dan televisi, kita baca dan lihat tiap hari,” jelas mantan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh ini.
Tgk Miswar mengungkapkan, setidaknya ada empat cara untuk meraih kembali kejayaan Islam dan umatnya.
Pertama, jalan dakwah menyeru umat ke jalan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dakwah mudah dilakukan siapa saja termasuk orang buta dan bisu. Tak perlu ilmu tinggi-tinggi untuk manusia berbuat baik. Sama seperti ajak orang untuk shalat berjamaah.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
“Kita sambil lewat, ketemu orang di jalan atau sedang duduk, lalu ucapkan salam, ketika azan berkumandang ajak orang shalat berjamaah,” ujar Tgk Miswar yang juga mantan wartawan dan Anggota DPRD NAD itu.
Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Aceh ini menerangkan, dengan jalan dakwah, penyanyi Gito Rolies bisa taubat kembali ke jalan yang benar dan beralih profesi menjadi pendakwah.
“Dakwah jangan buat orang takut pada Islam.Jika dibuat takut, orang sudah Islam pun akan lari menjauh. Dengan dakwah ini, kita menolong kejayaan agama Allah, dan kita pun akan ditolong oleh Allah dari berbagai masalah yang ada. Begitu juga Allah akan lembutkan hati penguasa yang keras, jika kita terus berdoa dan dekat dengan Allah,” katanya.
Kedua, taklim, dengan belajar ilmu agama dan menghidupkan majelis-majelis pengajian. “Baca Alquran, terjemahannya, taklim kitab, jika kita tidak paham tanya ulama. Rumah kita juga harus menjadi madrasah pendidikan agama bagi keluarga kita. Adab sunnah sehari-hari diajarkan,” ujarnya.
Ketiga, taat ibadah dan perkuat jalan zikir kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari. “Zikir tidak hanya di masjid atau majelis-majelis, tapi zikir hati harus dibiasakan dalam hidup sehari-hari,” ungkap Tgk Miswar yang juga Penasihat DPW Gerakan Bela Negara (GBN) Aceh ini.
Baca Juga: [WAWANCARA EKSKLUSIF] Ketua Pusat Kebudayaan Al-Quds Apresiasi Bulan Solidaritas Palestina
Keempat, khidmat sosial atau pelayanan Islam terhadap sesama umat. “Ini harus kita lakukan kepada diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas. Biasakan saling bantu dalam kehidupan sosial umat, melahirkan silaturrahmi akan terjalin ukhuwah yang kuat. Jika ada seperti ini di tengah umat, maka Islam akan kokoh dan jaya,” terangnya. (L/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gowes “Ngulisik” Ramaikan Bulan Solidaritas Palestina di Tasikmalaya