Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KBPII Sikapi Kondisi Kerusuhan di Wamena

kurnia - Senin, 30 September 2019 - 22:35 WIB

Senin, 30 September 2019 - 22:35 WIB

11 Views ㅤ

Masjid atau mushallah dan kios yang terbakar Jumat pagi 17 Juli 2015 di Karubaga, ibu kota Tolikara, Provinsi Papua. (JPPN)

Jakarta, MINA – Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PB KBPII) menyikapi kondisi kerusuhan yang terjadi di Wamena pada 23 September yang menelan korban jiwa.

“Bahkan menyebabkan kebakaran di berbagai tempat, serta ribuan orang mengungsi,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PB KBPII) Nasrullah Larada dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/9).

Dia berharap Pemerintah Indonesia dengan segala perangkat yang dimiliki, segera hadir untuk menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan kemanusiaan dan keadilan secara holistik.

“Untuk saat ini, pendekatan keamanan yang represif tidak selalu tepat untuk menyelesaikan permasalahan di Wamena dan Papua,” ujar dia.

Baca Juga: Brebes Luncurkan Gerakan Kencana: Perkuat Kesiapsiagaan Bencana

Menurutnya perlu didorong pendekatan keamanan yang preventif, terutama untuk memastikan tidak meluasnya kerusuhan dan memastikan tersampaikannya bantuan kemanusiaan kepada warga negara yang membutuhkan.

“Para tokoh masyarakat dari berbagai daerah, terutama yang bersinggungan dengan kejadian di Wamena, untuk menahan diri dengan tidak membuat pernyataan dan sikap yang dapat memicu konflik lebih dalam,” kata Nasurollah.

Pihaknya mendorong segera dilakukan dialog mewakili golongan dan suku bangsa yang bersinggungan dengan kondisi di Wamena, baik dilakukan di Papua maupun di Jakarta untuk meredam suasana dan mencari solusi untuk kehidupan bernegara yang lebih baik.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secara bersama-sama agar senantiasa memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada seluruh elemen dan lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, dan golongan.

Baca Juga: Distribusi Logistik untuk Korban Erupsi Lewotobi, TNI AL Siapkan 2 Kapal Perang 

Pada dasarnya pemerintah adalah pelayan dan pelindung seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Tokoh masyarakat dan tokoh agama agar memberikan keteladanan dalam menciptakan suasana damai.

Suara dan sikap para tokoh agama dan tokoh masyarakat selalu didengarkan dan menjadi panutan bagi masyarakat, sehingga hal ini sangat berpengaruh dalam menciptakan situasi dan kondisi kehidupan masyarakat yang kondusif.

Warga KBPII di seluruh Indonesia, terutama di Papua, agar dapat berupaya menjalin silaturahmi dan dialog antar kelompok yang berada di Wamena dan Papua pada umumnya, untuk menjaga kedamaian dan keutuhan NKRI.

Baca Juga: Tragedi Longsor Purworejo: Empat Korban Satu Keluarga Ditemukan Meninggal

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan dan kasih sayang kepada bangsa Indonesia, memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi warga negara Indonesia,” tutupnya. (L/R03/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Ponpes Al-Fatah Harap Kerja Sama dengan Muspika Cileungsi Berlanjut

 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Indonesia