KBRI Akan Gelar Kompetisi Rancangan Batik Pakistan

(Foto: KBRI Pakistan)

Islamabad, MINA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad  berkerjasama dengan berbagai perguruan tinggi seni dan masyarakat pecinta seni di Pakistan berencana menyelenggarakan Kompetisi Rancangan Pakistan yang dilaksanakan pada awal 2022.

Duta Besar RI untuk Pakistan, Adam M. Tugio menjelaskan, kompetisi ini diharapkan dapat meningkatkan gaung kreatifitas seni batik dalam budaya Pakistan dan juga menjadi wahana meningkatkan hubungan antar masyarakat madani kedua negara.

“Pemenang mendapat kesempatan berkunjung ke Indonesia untuk belajar langsung cara metode pembuatan batik di sentra-sentra industri batik di Indonesia serta mendapat kesempatan untuk mencetak hasil karya mereka,” ujar mantan Wakil Dubes RI di London ini.

Kompetisi ini diharapkan diikuti oleh perancang busana, pecinta seni dan masyarakat Pakistan.

Selain mempromosikan batik, kompetisi diharapkan memperkuat hubungan people to people antara kedua negara dan mendorong budaya kreatif Indonesia lebih dekat dengan budaya populer Pakistan.

Sekjen Asosiasi Mantan Duta Besar Pakistan, Dubes Sanaullah menyambut baik inisiatif Dubes Adam melakukan upaya promosi budaya di Pakistan dan bekerjasama dengan universitas dan lembaga riset.

“Promosi ini meningkatkan hubungan bilateral kedua negara,” ujar Dubes Pakistan di Indonesia tahun 2009-2013 ini.

Sebelumnya pada acara Resepsi Diplomatik HUT ke-74 RI dan peringatan ASEAN Day pada 28 September 2021, Dubes Adam juga mempromosikan batik dengan meluncurkan buku yang berjudul “Cultural Beauty dan Nature’s Wonders: Captivating Images of Indonesian-Pakistan Semilarities”.

Buku tersebut turut mempromosikan batik yang juga merupakan bagian dari sejarah fashion di Indonesia selain menggambarkan banyaknya kesamaan Indonesia dan Pakistan mengenai sejarah dan budaya sebagai bagian dari peradaban Budha dan Hindu dan kemudian dibawah pengaruh peradaban Islam.

Promosi batik juga dilakukan Dubes Adam dalam berbagai wawancara dan talk show dengan beberapa TV Pakistan antara lain Express News TV dalam program Expresso dengan tema promosi budaya Indonesia di Pakistan.

Laraib Fatima Hassan, Manajer Komunikasi dan Koordinasi pada Center for Global and Strategic Studies, Islamabad sangat mendukung upaya promosi yang dilakukan KBRI melalui People to people contact karena merupakan salah satu inti dari hubungan bilateral antara dua negara.

“Saya yakin inisiatif mempromosikan soft diplomacy melalui pameran batik dan seni budaya oleh KBRI Islamabad akan menjadi tonggak bagi revitalisasi hubungan persahabatan Pakistan dan Indonesia,” ujar wanita yang kerap membantu kegiatan KBRI di Islamabad.

Menurut Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Islamabad, Pramudya Sulaksono, tradisi membatik awalnya turun temurun dan motif dapat dikenali asal dari batik keluarga tertentu.

“Beberapa motif batik menunjukkan status seseorang. Bahkan motif tertentu dipakai keluarga keraton di Jawa selain itu batik memiliki nilai seni tinggi dan menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama,” ujar pejabat keturunan ningrat Jawa ini.

Banyak pengunjung menyatakan ketertarikan dengan budaya batik yang dianggap unik dan menarik. Salah satunya adalah dosen Fakultas UVAS Business School and Broadcast Journalist, Lahore, Dr. Ali Hamzah, yang mengungkapkan bahwa warna dan kerumitan desain menjadi ciri khas Batik.

Pameran dan kompetisi membatik di Pakistan ini akan mempertemukan seniman-seniman dari kedua negara bersaudara ini. “It is the art that connects,” komentar dosen dan pemerhati seni ini.

Minister Counsellor KBRI Islamabad, Boy Dharmawan, mengatakan KBRI ingin memaksimalkan promosikan batik agar masyarakat mengetahui bahwa batik telah ditetapkan Unesco sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada Oktober 2009.

“Pengukuhan batik oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia juga disampaikan kepada pengunjung agar mereka tahu batik asli dari Indonesia,” ujarnya.

Kerjasama promosi Batik akan dilakukan di berbagai kota di Pakistan. Menurut Soraya Alyahya, dokter gigi yang bermukim di Islamabad mengatakan bahwa promosi batik dilakukan agar masyarakat Pakistan mengenal batik berasal dari Indonesia. Batik merupakan ciri khas Indonesia. Tapi belum banyak warga Pakisan yang tahu.

“Kami tertarik untuk mempromosikan agar masyarakat Pakistan tahu asal usul batik dari Indonesia,” imbuhnya.

Pameran Batik di Mall Centaurus juga memperoleh perhatian Pemimpin redaksi media Islamabad POST, DNA News Agency, Centreline Journal, Ansar Mahmood Bhatti dengan mengatakan upaya KBRI mempromosikan Batik tradisional di Pakistan adalah upaya yang tepat dalam mempromosikan budaya Indonesia di Pakistan yang bertujuan memperkuat hubungan budaya antara kedua negara. (R/R1/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)