Damaskus, 12 Dzulhijjah 1437/14 September 2016 (MINA) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah melaksanakan salat Idul Adha Senin (12/9) dan membagikan daging kurban untuk pengungsi Suriah.
Sumber Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) dari Siaran Pers KBRI Damaskus menyebutkan, sekitar seratus jemaah yang terdiri dari para staf KBRI, mahasiswa, TKI, dan warga setempat melaksnakan salat Id.
“Perumpamaan Ismail bagi kita bisa jadi apa pun, seperti keluarga, jabatan, dan kekayaan, dan melalui ibadah kurban ini kita meneladani Ibrahim dan keikhlasan Ismail, karena hakikatnya semua adalah milik Allah,” ujar Muhammad Zubair Moehdir dalam khotbahnya.
Dubes RI untuk Suriah, Djoko Harjanto dalam sambutannya mengatakan, di tengah segala kesempitan krisis yang melanda Suriah, KBRI Damaskus masih terus bisa berkiprah banyak di Suriah pada bulan-bulan terakhir ini, seperti penanaman kembali Hutan Persahabatan, peringatan HUT RI, penyelenggaraan Resepsi Diplomatik, dan keikutsertaan pada pameran Rebuild Syria.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Selamat Hari Raya Idul Adha. Kullu aam wa antum bikhair,” ujar Dubes Djoko.
Ia memberikan selamat bukan saja kepada seluruh warga Indonesia, tetapi juga kepada warga Suriah melalui siaran TV Suriah.
“Idul Adha adalah hari yang penuh berkah seraya memohon bimbingan Allah ke jalan perdamaian dan keamanan,” lanjutnya.
Pembagian Kurban
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
KBRI melaksanakan penyembelihan hewan kurban di Wisma Duta, berupa dua ekor sapi dan dua ekor kambing.
Para petugas dan warga Indonesia terlihat bahu membahu menyembelih dan membagi-bagi daging kurban ke kantong-kantong kecil. Pembagian daging kurban dikonsentrasikan di tiga titik, yaitu di penampungan TKI KBRI Damaskus, kampung pengungsi Madhomiah Fadhl, dan Yayasan Sosial Al-Afaaf.
Distribusi daging kurban ke kampung pengungsi Madhomiah Fadhl dipimpin oleh isteri Duta Besar RI Rosa Triana.
Madhomiah Fadhl merupakan salah satu wilayah Damascus Countryside yang menampung banyak pengungsi dari Daraya dan daerah konflik sekitarnya.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Meski kondisi daerah tersebut sudah dinyatakan relatif aman, tetapi penjagaan tetap ketat, sehingga rombongan KBRI masuk ke wilayah tersebut didampingi oleh dua tentara bersenjata lengkap.
Abu Alaa, tetua kampung Madhomiah Fadhl, menyambut rombongan KBRI Damaskus dan menunjukkan rumah-rumah penduduk yang berhak mendapat daging kurban.
Sesampainya di salah satu blok perumahan, rombongan KBRI Damaksus mulai membuka mobil dan mulai membagi-bagikan kantong daging kurban.
“Kullu aam wa antum bikhair,” ujar Rosa Triana, memberikan salam sambil menyerahkan sekantong daging kepada seorang ibu di pinggir jalan.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Ibu penerima daging kurban itu menerimanya dengan mata berkaca-kaca sambil terus menciumi isteri Dubes.
Ternyata, penduduk setempat sudah hampir satu tahun tidak makan daging, karena harga daging sangat mahal akibat kepungan konflik.
Segera setelah berita kedatangan rombongan KBRI Damaskus menyebar, kampung pengungsi yang semula seperti kota hantu, mendadak ramai. Wanita menggendong anak-anak turun ke jalan mengerumuni dua mobil KBRI Damaskus. Para staf KBRI pun tampak kewalahan menghadapi serbuan para warga.
Hingga tentara pengawal terpaksa membubarkan kerumunan warga tersebut. Dari sekitar 250 kg daging yang dibawa, sekitar 100kg dibagi di blok ini.
Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania
Kemudian pendistribusian dilanjutkan di blok selanjutnya, berjarak sekitar 300 meter dari blok pertama.
Para staf KBRI bersama Ummu Yara, pemandu blok, mengetuk pintu demi pintu untuk membagikan daging kurban. Beberapa rumah janda dan anak cacat korban perang dimasuki isteri Duta Besar untuk memberikan daging kurban serta sumbangan berupa uang.
Sementara itu, rombongan pembagian daging kurban lainnya bergerak menuju Yayasan Sosial Al-Afaaf di wilayah Ruknuddin, pinggiran Kota Damaskus. Sebanyak 150 kg daging diterima oleh Ketua Yayasan, Ahmad Tsallaj.
“Indonesia adalah nyata sahabat sejati rakyat Suriah,” ujar Tsallaj sambil bersyukur menerima daging kurban dari staf KBRI untuk dibagikan kembali kepada janda, fakir miskin, dan keluarga korban konflik. (L/P4/P001)
Baca Juga: Israel Bunuh Pejabat Hezbollah Mohamad Afif
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)