birojerman.berita8.com
Kuala Lumpur, 23 Rajab 1435/22 Mei 2014 (MINA) – KBRI Kuala Lumpur bekerjasama dengan Divisi Anti Trafficking Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dan berhasil menyelamatkan 19 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban perdagangan manusia di Malaysia, Selasa (20/5).
Operasi penyelamatan ini berawal dari informasi salah satu keluarga korban di Indonesia yang memberitahukan, bahwa korban minta diselamatkan dari tempat kerjanya. Korban merasa di eksploitasi dan pekerjaannya tidak sesuai dengan yang dijanjikan. KBRI Kuala Lumpur melaporkan dalam rilis resmi yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sembilan belas korban tersebut kemudian diberangkatkan oleh perseorangan yang bekerjasama dengan agensi Malaysia lalu dipindahkan ke sebuah perusahaan bernama Malaysian Tadika Chinese (MTC) yang bergerak dibidang pendidikan dan perladangan.
Dari 19 WNI, hanya tiga orang yang mempunyai izin kerja sebagai pembantu rumah dan selebihnya tidak memiliki izin kerja.
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Dari seluruh korban yang diselamatkan, ada tiga perempuan yang berusia 14-17 tahun atau di bawah umur. KBRI Kuala Lumpur terus bekerjasama dengan polisi Malaysia menyelamatkan sisa korban yang diduga masih ada sekitar 11-15 orang.
Sembilan belas korban tersebut meminta dipulangkan ke Indonesia, karena merasa dieksploitasi dan tidak menerima gaji seperti yang dijanjikan. Saat itu, korban di tampung di shelter KBRI Kuala Lumpur, menunggu penyelesaian oleh pihak majikan dan agensi.
Dengan terungkapnya sejumlah kasus perdagangan manusia, terutama perempuan di bawah umur, seluruh instansi di Indonesia diharapkan untuk meningkatkan upaya-upaya pencegahan sehingga dapat meminimalisir jumlah korban. (T/Fauziah/P03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur