Nairobi, MINA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Nairobi mendorong pelaku usaha UMKM Indonesia untuk menjajaki peluang ekspor ke Afrika.
“Peluang perdagangan ke Afrika sangat terbuka lebar. Bahkan, dalam kurun waktu tahun 2006-2018, peningkatan perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Afrika mencapai 224%,” jelas Duta Besar RI Nairobi, Dr. Mohamad Hery Saripudin, yang berbicara pada Forum Bisnis Insan Cita dengan tema: “Peluang Ekspor ke Afrika”, Jumat malam (3/12).
Kegiatan forum bisnis virtual ini dihadiri sebanyak 94 peserta, yang mayoritas berasal dari pelaku bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Turut hadir juga CEO dari Kareem Internasional, Isnandar yang menyampaikan sejumlah “tips and tricks” melakukan ekspor ke wilayah Afrika.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Pada 6 Oktober 2021, KBRI Nairobi telah mendirikan Soko la Indonesia di lingkungan kantor KBRI Nairobi, berisikan dua ribu lima ratus sampel produk Indonesia yang dipamerkan kepada para importir potensial di Kenya.
“Kami tunggu sampel produk dari rekan-rekan pelaku bisnis UMKM yang hadir dalam kegiatan ini untuk kami bantu promosikan melalui Soko la Indonesia,” Dubes Hery menawarkan kepada para peserta yang ingin menjajagi pasar Afrika untuk mengirimkan sampel produknya.
Nasrullah Saidi, seorang pendakwah yang pernah mengunjungi Kenya menambahkan, “Peluang bumbu-bumbu masakan atau industri kuliner di Afrika sangat besar, selama empat bulan di Kenya, saya juga memperkenalkan masakan Padang kepada masyarakat Kenya dan mereka menyukainya. Bumbu di Kenya masih sangat terbatas, sehingga kemungkinan masih sangat terbuka”.
Dari respon para pengusaha Kenya yang mendatangi Soko la Indonesia untuk melihat dan mencoba sampel-sampel produk asal Indonesia, diperoleh insight bahwa selain bumbu, produk yang memiliki potensi untuk diekspor ke Kenya di antaranya adalah makanan ringan, kerajinan tangan, furnitur, dan kopi.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Pada dasarnya, pengiriman sampel produk Indonesia ke Kenya adalah gotong royong,” jelas Isnandar.
Saat menanggapi respon peserta forum yang antusias untuk mengirimkan sampel produknya agar dapat dipamerkan di Kenya, Isnandar mengatakan pihaknya siap membantu pengiriman sampel produk bagi para pelaku bisnis UMKM Indonesia untuk meringankan biaya pengiriman.
Selain mempromosikan produk Indonesia melalui Soko la Indonesia, KBRI Nairobi juga terus berupaya mengajak empat negara akreditasi (Kenya, Uganda, Somalia, dan RD Kongo) untuk memulai pembahasan mengenai pembentukan Preferential Trade Arrangements (PTA) yang dimaksudkan untuk memberikan fasilitasi dan kemudahan kepada para pelaku bisnis dari kedua negara
“Saya sudah menyampaikan draft usulan Indonesia mengenai Preferential Trade Arrangements (PTA) kepada empat negara akreditasi. Semoga pembahasan awalnya dapat dilaksanakan segera,” ujar Dubes Hery.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Forum bisnis dari Insan Cita ini diharapkan dapat meningkatkan minat para pelaku bisnis UMKM Indonesia untuk melakukan ekspor ke wilayah Afrika, khususnya Kenya yang merupakan gerbang masuknya barang-barang impor ke negara-negara lain di Kawasan Afrika Timur.
“Jika ada kemauan, pasti ada jalan. Saya harap melalui forum Insan Cita, akan terbentuk mekanisme konkrit ke depannya dalam mendorong masuknya produk Indonesia ke wilayah Afrika. KBRI Nairobi siap menampung produk-produk Indonesia untuk dipasarkan melalui Soko la Indonesia,” tegas Dubes Hery dalam menutup forum bisnis ini.(R/R1/P2)
Mi’rah News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng