Phnom Penh, Kamboja – KBRI Phnom Penh bekerjasama dengan PP ‘Aisyiyah menyelenggarakan kursus “Kajian Keluarga Sakinah Berlandaskan Islam Berkemajuan” untuk muslim Kamboja.
Kegiatan dibuka oleh Duta Besar RI untuk Kamboja, Sudirman Haseng, demikian laman Kemlu RI, Rabu (17/2).
Pembukaan juga dihadiri oleh anggota Majelis Tertinggi Pimpinan Umat Islam Kamboja (Mufti Kamboja), Haji Mohammad Daud bin Kasim, Kepala Departemen Hubungan Internasional Kementerian Urusan Kepercayaan dan Agama Kamboja, Keo Khanteimethea dan Secretary of State Ministry of Women Affairs, Man Chinda serta sekitar 50 partisipan.
‘Aisyiyah adalah organisasi wanita dalam organisasi Islam Muhammadiyah.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Dubes mengharapkan kajian ini akan mampu memberikan perspektif baru, pemahaman yang lebih dalam dan wawasan yang lebih luas kepada para pemuka agama, pendidik, dan Muslimah di Kamboja mengenai peran penting perempuan dalam mendidik keluarga, menyebarkan Islam yang berkemajuan dan berlandaskan prinsip Wasathiyyah, yaitu Islam yang menyeimbangkan antara keyakinan yang kokoh dengan toleransi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai Islam yang dibangun atas dasar pola pikir yang lurus dan berimbang serta tidak berlebihan dalam hal tertentu. Demikian laman Kemlu RI, Rabu (16/2).
Ia juga menyampaikan, program ini merupakan bagian dari diplomasi sosial budaya dan sumbangsih Indonesia bagi peningkatan people to people contact antara Indonesia dengan Kamboja yang merupakan dua negara sekawasan.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Dr. Siti Noordjannah Djohantini menyatakan bahwa ‘Aisyiyah sangat antusias untuk dapat berdiskusi dengan Muslimah Kamboja mengenai keluarga sakinah dan isu-isu lain yang dipandang penting untuk pemberdayaan perempuan.
“Dalam hubungan dengan saudari-saudari Muslimah di negara lain, Aisyiyah mengedepankan dialog untuk mencari kesamaan program-program yang dapat dikerjasamakan. Memajukan perempuan, kesejahteraan keluarga merupakan kepentingan semua agama, dengan demikian diharapkan program peningkatan kesejahteraan keluarga ini dapat dilaksanakan di Kamboja,” ujarnya.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Dalam sesi dialog, Majelis Tertinggi Pimpinan Umat Islam Kamboja (Mufti Kamboja) menyampaikan keinginan untuk dapat bekerja sama dengan ‘Aisyiyah untuk menyebarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di Kamboja.
‘Aisyiyah menyambut baik keinginan tersebut dan menyarankan agar kerja sama lebih komprehensif, Kantor Mufti Kamboja dapat menjalin kerja sama dengan organisasi induk ‘Aisyiyah, yaitu Muhammadiyah serta meminta dukungan dari Kementerian Urusan Kepercayaan dan Agama.
Secara umum, jumlah penduduk Muslim di Kamboja adalah 2% atau sekitar 372 ribu dari jumlah keseluruhan penduduk Kamboja yang berjumlah 16,8 juta jiwa (perkiraan 2020).
Sebagian besar Muslim Kamboja berasal dari Suku Cham, dan terkonsentrasi di sekitar provinsi Kampong Cham, Tbong Khmum, Stung Treng, Kratie, Kompong Thom, dan Kampot. (R/R7/P1)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun