Tripoli, MINA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tripoli bekerjasama dengan Kuliah Da’wah Islamiyah-Tripoli Libya berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta dan Asosiasi Mahasiswa Indonesia di Tripoli menggelar Seminar Virtual tentang Produk Daur Ulang Limbah Plastik dan Kertas pada Senin (28/10).
Kegiatan yang digelar di Kampus Kuliah Da’wah Islamiyah-Tripoli Libya itu mengambil tema “Menjembatani Kebutuhan Masyarakat Pendidikan dan Industri yang Berbasis Pada Prinsip ‘No One Left Behind‘ atau tidak boleh ada yang ditinggalkan.”
Seminar digelar dengan menghadirkan para mitra pegiat produk daur ulang nasional Indonesia untuk dapat berbagi pengalaman terbaik kepada peserta terdiri dari pengusaha Libya dan mahasiswa internasional dari 25 negara.
Charge d’ Affaires atau Kuasa Usaha KBRI untuk Libya Moehammad Amar Ma’ruf mengharapkan seminar tersebut dapat menambah wawasan dan ketrampilan guna memberdayakan juga memupuk kesadaran peserta untuk cinta lingkungan yang bersih serta dapat menghasilkan pendapatan keluarga.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Ma’ruf melihat bahwa pendapatan terbesar di Libya adalah dari sektor minyak sementara produk plastik merupakan produk turunan dari minyak.
“Sekiranya limbah turunandari minyak ini tidak dikendalikan dari saat ini, maka dikhawatirkan mendegradasi nilai dan aset nasional negeri ini sendiri,” ujarnya saat menyampaikan sambutan pembuka.
Untuk itu, lanjut Ma’ruf, dengan mempertimbangkan kompleksitas limbah dan pemanfaatan produk turunan minyak itu yang sudah sangat melekat dengan kehidupan sehari-hari, maka dibutuhkan pendekatan yang terpadu antara pemangku kepentingan, baik itu masyarakat biasa, komunitas-komunitas, lembaga pendidikan maupun industri.
Hubungan ini tentunya akan memperkuat jejaring kerja antara lembaga pendidikan dan dunia industri mengingat kedua lembaga adalah saling melengkapi satu sama lain.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Dia juga mengharapkan perhatian dan cara terpadu ini baik dari segi dunia pendidikan maupun dari segi industri serta masyarakatakan memperkuat percepatan capaian tujuan dari setiap proses dan langkah pembangunan berkelanjutan.
“Kegiatan kali ini adalah awal buat kita semua di dalam menjembatani kebutuhan masyarakat pendidikan dan masyarakat Industri serta masyarakat kebanyakan atau yang masih membutuhkan sehingga tujuan bagi pencapaian pembangunan yang berkelanjutan dengan prinsipnya ‘No One Left Behind‘ akan dapat dirasakan,” tambahnya.(L/R01/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah