Ankara, MINA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara menyalurkan satu kontainer bahan makanan (bantuan kemanusiaan tahap I) atas nama Pemerintah Indonesia untuk masyarakat Indonesia yang menjadi korban bencana gempa bumi di Turki sambil menunggu bantuan berikutnya yang sedang disiapkan Pemerintah Indonesia.
Dalam keterangan resmi KBRI Ankara, Selasa (7/2), akses penyampaian bantuan sangat sulit, karena itu KBRI Ankara menyalurkan melalui lembaga Palang Merah Turki, Turk Kizilay di Gaziantep.
Pada Selasa dini hari waktu Turki, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal bersama Tim KBRI Ankara menuju Gaziantep (enam jam dari Ankara) untuk menyerahkan secara langsung Bantuan Kemanusiaan Tahap I tersebut.
Dari Gaziantep, Tim akan dibagi empat kelompok untuk melakukan evakuasi WNI di Gaziantep, Kahramanmaras (dua jam dari Gaziantep), Hatay (empat jam dari Gaziantep) dan Dyatrbakir (empat jam dari Gaziantep).
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Para WNI akan dievakuasi ke Ankara untuk ditampung sementara dan dirawat di rumah sakit di Ankara bagi yang membutuhkan perawatan.
KBRI mengimbau penyaluran bantuan masyarakat Indonesia di Turki agar melalui Turk Kizilay di kota masing-masing agar lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, KBRI Ankara juga melaporkan perkembangan baru pada Selasa (7/2), pukul 10.14 Waktu Turki, jumlah WNI yang luka bertambah menjadi 10 orang, 4 orang sudah ditangani di rumah sakit setempat di Kahramanmaras (1) dan Hatay (3).
Sementara enam orang pekerja spa therapist di Hatay mengalami patah tulang dan tidak dapat tertampung di rumah sakit setempat sehingga akan dievakuasi ke Ankara.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Selain itu, satu orang ibu dengan dua anak di Antakya hingga saat ini belum bisa dihubungi.
KBRI Ankara terus upayakan melalui otoritas setempat, simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat.
KBRI juga melaporkan, dua orang pekerja spa therapist di Dyarbakir hingga saat ini belum dapat dihubungi. KBRI terus upayakan melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia dan Satgas Perlindungan WNI setempat.
KBRI sudah menerima permintaan evakuasi dari 104 orang WNI (40 Gaziantep, 40 Kahramanmaras, 14 Dyarbakir, 9 Hatay, 1 Adana). Pada umumnya tempat tinggal/asrama hancur, sementara penampungan yang disediakan otoritas setempat sudah penuh, suhu berkisar antara 4 derajat hingga -7 derajat di lokasi gempa disertai badai salju.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Dua gempa bumi berkekuatan 7.8 dan 7.5 Magnitudo telah mengguncang bagian tenggara Turki dan bagian utara Suriah. Ribuan orang dipastikan tewas di Turki dan Suriah, jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah