Yangon, MINA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon memastikan, seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di negara itu dalam keadaan sehat dan aman.
“KBRI Yangon telah berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia. Sejauh ini WNI di Myanmar dalam keadaan sehat dan aman,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam siaran pers yang diterima MINA, Selasa (2/2).
KBRI Yangon juga telah mengeluarkan himbauan kepada seluruh WNI untuk tetap tenang, waspada, terus cermati perkembangan situasi keamanan serta meminimalisir kegiatan non-essensial di rumah.
Jumlah WNI yang tercatat menetap di Myanmar sekitar 500 orang. Mayoritas WNI tersebut bekerja di sektor migas, pabrik, industri garmen dan anak buah kapal.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Militer Myanmar memberlakukan kondisi darurat selama setahun, sejak penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi beserta sederet tokoh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Senin (1/2).
Pemberlakuan itu disebutkan oleh televisi pro-militer Myawaddy TV, yang mengutip Konstitusi bahwa tentara dapat mengambil alih kendali dalam kondisi darurat, demikian dikutip dari Channel News Asia.
Selain memberlakukan kondisi darurat dan menangkap Suu Kyi dengan tuduhan “kecurangan pemilu”, militer juga menyerahkan kekuasaan kepada panglima Min Aung Hlaing.
Alasan pengambilalihan kekuasaan tersebut adalah kegagalan pemerintah untuk bertindak atas “kecurangan pemilu” November lalu, sekaligus kegagalan menunda pemilihan karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Beberapa jam sebelum sidang parlemen, saluran internet dan layanan telepon ke ibu kota Naypyitaw terganggu. Begitu pula, TV pemerintah tidak beroperasi. Sementara tentara berjaga di sejumlah titik di Yangon. (R/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal