Keajaiban Tanah Palestina dan Kontribusi Perjuangan Kita

Oleh: Usamah Ali Abdul Majid, Aktivis Aqsa Working Group (AWG) Jawa Barat

Al-Aqsa dan Palestina. Berapa puluh kali kita telah mendengar kata itu? Berapa ratus kali kita membaca kalimat tersebut? Berapa ribu kali kita menyebut nama itu? Mungkin tak terhingga.

Lalu hal apa yang terbesit dalam benak kita ketika kita mengetahuinya? Mungkin wilayah tandus dengan debu yang beterbangan, hujan peluru dan meriam yang deras, bangkai-bangkai bangunan berdiri lemas, dan teriakan derita yang tak ada habisnya. Atau mungkin kebun-kebun hitam yang habis terbakar api perang, ibu yang terdiam di depan moncong senjata, dan anak-anak yang menangis kelaparan.

Ketika kita mendengar kata Al-Aqsa dan Palestina, tangis dan derita langsung memenuhi pikiran kita, berdengung di telinga kita, dan menumbuhkan rasa kasihan di hati kita. Namun, ketahuilah. Di balik semua itu, Al-Aqsa dan Palestina menyimpan banyak sekali keajaiban.

Seperti Alice In Wonderland, Wizard of Oz, The Chronicle of Narnia, Atlantis, dan tanah-tanah fiksi lainnya, Al-Aqsa dan Palestina memiliki sejarah keajaiban nyata yang bisa kita gali.

Dalam sebuah riwayat hadits, Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, masjid apa yang pertama kali dibangun?” beliau menjawab, “Al Masjidil Haram.”

“Kemudian?”

“Kemudian Masjidil Aqsa.”

“Berapa jarak (waktu) antara keduanya?”

“Empat puluh tahun,” kemudian beliau bersabda, “di manapun shalat memanggilmu, maka shalatlah. Karena bumi ini adalah masjid.”

Dalam hadits tersebut sudah jelas bahwa Palestina adalah tempat yang mulia karena di dalamnya terdapat masjid kedua yang dibangun di muka bumi ini.

Kita juga mengetahui bahwa tanah Al-Quds menjadi saksi mi’rajnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Setelah datang dari Masjidil Haram, beliau shalat di Masjidil Aqsa lalu mi’raj (naik) ke langit.

Sahabat mulia Al-Barra bin ‘Azib berkata bahwa para sahabat shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan menghadap ke Masjidil Aqsa selama 16-17 bulan lamanya sebelum kiblat diubah ke Masjidil Haram.

Bila kita melakukan perjalanan ke Masjidil Aqsa, perjalanan kita akan menuai lebih banyak berkah dari perjalanan-perjalanan biasa.

Allah menyebutkan betapa keutamaan Masjidil Aqsa, seperi termaktub di dalam ayat:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya, “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Isra/17: 1).

Di dalam sebuah hadits juga disebutkan, hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudriy, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidak ditekankan melakukan perjalanan kecuali pada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidil Aqsa, dan masjidku ini (Masjid Nabawi).”

Tidak hanya itu, bila kita shalat di dalamnya, kita akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan shalat di masjid biasa. Tidak banyak orang yang mengetahui keutamaan-keutamaan ini.

Tanah Palestina juga telah menjadi rumah bagi banyak sekali Nabi dan Rasul sebelum kita. Maka apakah kita masih ragu akan kemuliaannya?

Justru itu menjadi alasan kuat untuk kita membelanya. Membebaskannya. Memerdekakannya. Agar keutamaan dan keajaiban itu tidak terkubur di bawah debu-debu sejarah dan akhirnya menjadi mitos belaka.

Membela Al-Aqsa dan Palestina menjadi sebuah perjuangan yang harus kita tuntaskan.

Sejarah telah membuktikan bahwa Palestina adalah kunci kedamaian dunia. Bila tanah Palestina dikuasai oleh orang-orang kafir, maka tidak terisi bumi ini kecuali dengan kedzaliman, kehancuran, dan penderitaan. Para ibu terpisah dari anaknya dan ayah-ayah melihat anaknya wafat.

Namun bila tanah Palestina dipeluk oleh orang-orang beriman, tidak terisi bumi ini kecuali dengan kebaikan, kedamaian, kesejahteraan, dan ketenteraman. Perut manusia tercukupi, semua orang bisa tidur dengan nyenyak, dan tidak ada gangguan dalam urusan masing-masing. Bahkan orang-orang bingung kemana mereka harus memberikan sedekah karena semua manusia sudah dipenuhi hak-haknya.

Sudah cukup. Waktunya umat Muslim bangkit berjuang melawan pendudukan secara berjama’ah.

Mari tegakkan punggung, luruskan niat, mantapkan langkah, fokuskan pandangan. Teriakkan dari ujung laut terdalam, dari puncak gunung tertinggi, dari horizon mata terjauh, bahwa kaum Muslimin adalah satu tubuh. Bahwa muslim di manapun berada akan terpanggil untuk membela rakyat Palestina dan Al-Aqsa.

Mari berjuang layaknya satu tubuh dengan mereka yang di kawasan bumi penuh berkah. Mari menjadi kepalanya, tangannya, kakinya, badannya, atau bagian tubuh lainnya, yang ketika kaki terjatuh maka saraf merasakan sakit dan mulut akan mengaduh. Mari hentikan kedzaliman yang melampaui batas ini dengan segala yang kita mampu; dengan waktu, harta, tenaga, keringat, dan darah!

Allahu Akbar ! Al-Aqsa Haqquna!! (A/Usm/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.