Srinagar, MINA – Warga Muslim di Kashmir mengatakan pihak berwenang melarang mereka memasuki masjid untuk shalat Jumat saat India melanjutkan pengamanan terhadap wilayah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim itu.
India telah memberlakukan jam malam dan pemadaman komunikasi di Kashmir selama 12 hari terakhir, setelah melucuti otonomi khusus wilayah yang disengketakan tersebut.
Penduduk kota terbesar Kashmir, Srinagar, mengatakan, masjid kota itu terlihat ditutup pada Jumat pagi dengan kendaraan bersenjata berada di luar, demikian Press TV melaporkan.
Toko-toko tetap tutup dan banyak jalan terlihat kosong.
Baca Juga: FAO: Kekeringan Kian Buruk di Afghanistan
“Ini hari Jumat,” kata seorang warga, Bashir Ahmed. “Mereka tidak mengizinkan kami memasuki masjid dan shalat. Ini masalah agama, jadi mereka seharusnya tidak melakukan ini.”
Sambungan telepon dan internet terputus dan pertemuan umum dilarang di Kashmir beberapa hari sebelum Pemerintah New Delhi membatalkan otonomi daerah itu. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Organisasi HAM: Setengah Tahun Iran Eksekusi 617 Orang, termasuk 40 Warga Afghanistan