Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keamanan Kesehatan Global – Taiwan Tidak Akan Tinggal Diam

Rana Setiawan - Kamis, 23 April 2020 - 01:40 WIB

Kamis, 23 April 2020 - 01:40 WIB

8 Views

Oleh: Chen Shih-chung, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan

Ancaman munculnya penyakit menular yang baru terhadap kesehatan global, ekonomi, perdagangan dan pariwisata masih belum berhenti, dan semakin cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia karena transportasi udara internasional. Pneumonia yang tidak dikenal dari Wuhan, Cina pada akhir 2019 lalu, kini telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Taiwan.

Setelah mengalami pengalaman tragis SARS, Taiwan telah secara aktif merespon ancaman berbagai penyakit menular yang muncul selama 17 tahun terakhir ini, dan tidak pernah mengabaikannya.

Oleh karena itu, ketika dipastikan bahwa pneumonia yang tidak dikenal terjadi di Wuhan, Cina pada tanggal 31 Desember 2019, Taiwan segera mengambil langkah-langkah karantina check-in untuk penerbangan langsung Wuhan pada hari yang sama, dan melakukan tindakan awal untuk mencegah risiko penularan antar manusia.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

Pada 2 Januari 2020 mendirikan Tim Penanggulangan Wabah Pneumonia  Parah, dan tanggal 20 Januari membangun Pusat Komando Epidemi Nasional untuk secara efektif mengintegrasikan sumber daya pencegahan epidemi lintas-kementerian.

Meskipun Taiwan berdekatan dengan Cina secara geografis, jumlah yang terkonfirmasi per juta populasi berada di peringkat 123 dunia, menunjukkan bahwa pekerjaan pencegahan epidemi Taiwan telah mencapai hasil yang luar biasa.

Taiwan secara tegas mengakui bahwa penyakit menular tidak mengenal batas. Menanggapi gelombang Covid-19 ini, Taiwan memberlakukan karantina rumah selama 14 hari untuk para imigran dari negara-negara yang terdampak wabah, dan membangun sistem karantina elektronik melalui ponsel dari berbagai operator telekomunikasi di Taiwan.

Penumpang mengisi formulir melalui ponsel yang terhubung dengan sistem informasi manajemen kepedulian masyarakat dan kelangsungan hidup, sehingga unit pemerintah dapat merawat serta memberikan bantuan hidup dan pertolongan medis.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Taiwan juga mencatat riwayat perjalanan pasien pada kartu IC asuransi kesehatan, agar dokter bisa memberikan perhatian, dan deteksi dini kasus untuk memblokir penyebaran di masyarakat. Bagi warga yang dikarantina di rumah atau terisolasi di rumah, GPS lokasi karantina juga dipergunakan melalui kerja sama dengan operator telekomunikasi untuk penentuan posisi dan pelacakan.

Pelanggar akan dihukum atau penempatan paksa  untuk mencegah efek penularan.

Taiwan juga telah meningkatkan kapasitas pengujian laboratorium, secara bertahap memperluas cakupan pengambilan sampel dan inspeksi, serta secara retrospektif memeriksa subyek berisiko tinggi seperti pasien influenza yang kritis untuk mengidentifikasi kemungkinan kasus untuk perawatan isolasi.

Pada saat yang sama, 50 komunitas dan pusat kesehatan, 167 klinik laboratorium ditunjuk untuk perawatan dan pemeriksaan secara berjenjang. Selain itu juga mengharuskan rumah sakit untuk membuat area khusus perawatan kamar pasien, isolasi berdasarkan prinsip satu orang satu kamar untuk menghindari penularan di rumah sakit.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Taiwan mulai mengontrol ekspor masker medis pada tanggal 24 Januari, dan melakukan kebijakan masker nasional dan memperluas kapasitas produksi masker. Sejak 6 Februari, sistem identitas asli untuk pembelian masker telah diberlakukan, dan dapat dibeli melalui Community Health Pharmacy dan klinik kesehatan.

Mulai tanggal 12 Maret, dibuka pemesanan online dan pengambilan barang di minimarket terdekat tempat tinggal warga.

Penyakit tidak mengenal batas, ibarat percikan api cukup untuk menyalakan padang rumput. Jika epidemi regional tidak terkontrol dengan baik, akan menyebabkan pandemi global.  Meskipun Taiwan bukan anggota WHO, bukan berarti Taiwan dapat dikecualikan dari kesehatan dan keselamatan global.

Taiwan menjunjung tinggi tanggung jawab warga dunia, mematuhi Peraturan Kesehatan Internasional 2005 (IHR 2005), secara aktif menginformasikan kepada WHO tentang kasus yang terkonfirmasi, dan secara aktif berbagi dan berkomunikasi dengan banyak negara mengenai COVID-19, seperti kasus yang terkonfirmasi, riwayat perjalanan kontak fisik, tindakan kontrol perbatasan dan informasi lainnya, dan mengunggah rangkaian gen virus ke “Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)” agar bisa ditelusuri oleh banyak negara.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Taiwan membutuhkan WHO, dan sebaliknya WHO juga membutuhkan Taiwan. WHO seharusnya tidak menolak siapa pun. Ini adalah misi WHO. Namun saat ini, karena intervensi politik WHO mengesampingkan Taiwan.

Hal ini adalah tindakan yang tidak bijaksana. Taiwan bisa berbagi dengan dunia, baik dari pengalaman kesehatan masyarakat, sistem medis, sistem perawatan kesehatan, deteksi cepat tentang pencegahan epidemi, vaksin, kemampuan produksi obat terkait, bahkan kemampuan analisis virus.

Taiwan berharap setelah cobaan dari epidemi ini, WHO dapat menyadari bahwa epidemi tidak memiliki batas dan tidak ada satu tempat dimanapun yang terabaikan.

Taiwan berseru kepada WHO dan semua lapisan masyarakat untuk peduli terhadap kontribusi jangka panjang Taiwan terhadap kesehatan global dalam pencegahan epidemi, serta kontribusi dalam hak asasi manusia atas kesehatan, dan dengan tegas mendukung penggabungan Taiwan ke dalam WHO, memungkinkan Taiwan untuk berpartisipasi penuh dalam pertemuan, mekanisme dan kegiatan WHO, dan bersama-sama mengimplementasikan Piagam WHO tentang “Kesehatan adalah Hak Asasi Manusia” dan visi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030 yaitu “no one should be left behind“.(AK/R1/P1)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Indonesia
MINA Preneur
Amerika
Internasional