Gaza, 3 Dzulhijjah 1435/27 September 2014 (MINA) – Pihak Keamanan Perlawanan Gaza mengungkapkan dalam laman resminya, Jumat (26/9), enam juta agen badan intelijen Amerika CIA (Central Intelligence Agency) mengumpulkan informasi yang diperlukan melalui media sosial Facebook.
“CIA menempatkan sebanyak enam juta staf untuk mengumpulkan berbagai informasi melalui situs jejaring sosial Facebook,” kata Pihak perlawanan Gaza melalui laman resminya sebagaimana dilaporkan Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jalur Gaza.
Pihak keamanan tersebut mengungkapkan bahaya pengguna media sosial Facebok yang digunakan oleh musuh untuk memata-matai setiap pergerakan penggunanya.
Pihak Keamanan perlawanan menyebut Facebook dapat mengetahui hingga detail pekerjaan yang dilakukan pengguna, bahkan hingga mengetahui warna pakaian dalam pengguna media sosial tersebut.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Dunia Facebook adalah dunia misteri yang fenomenanya sedang melanda dunia dan merasuk ke dalam pikiran setiap orang hingga tidak satu pun dalam sebuah keluarga yang tidak memiliki akun Facebook,” kata pihak keamanan tersebut.
Keamanan Gaza yang berhasil menangkap sejumlah mata-mata Israel dalam peperangan yang lalu tersebut menyatakan bahwa media sosial Facebook dapat mengetahui setiap website yang dikunjungi serta mengetahui setiap kata kunci (password) yang kita ketik dari keyboard.
“Facebook mampu mengawasi setiap website yang Anda kunjungi setiap hari dan mengetahui ketertarikan Anda terhadap website tersebut,” ujar keterngan dalam pernyataan itu.
Selain itu, Facebook juga mengawasi setiap apa yang pengguna ketik pada keyboard sehingga mengetahui kata kunci (password) walau pun kata kunci berusaha disembunyikan, mereka akan merekamnya kemudian dinyatakan sebagai hak milik mereka.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Facebook juga memiliki hak untuk menggunakan foto-foto Anda sebagai iklan tanpa izin dari Anda, dan menyatakanya sebagai hak milik mereka,” tambah keterangan tersebut.
Pihak Keamanan Perlawanan tersebut mengatakan seandainya pengguna media sosial tersebut ingin menutup akun Facebook-nya, maka Facebook telah memiliki data-data pengguna dan tetap menyimpannya.
Facebook juga akan merekam setiap percakapan apa pun yang dilakukan lewat media tersebut, serta menggunakan sebuah teknologi untuk mengenali wajah dalam foto-foto yang diunggah.
“Sekarang coba upload sebuah foto Selfie Anda dan rekan Anda sesama pengguna Facebook, kemudian tempatkan mouse di wajah rekan Anda, maka Facebook akan menyarankan nama rekan Anda untuk ditandai,” jelasnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pihak Keamanan Perlawanan juga menjelaskan bahwa hal itu tidak mengherankan karena pemilik Facebook, Instagram, dan perusahaan face.com adalah Yahudi, serta mereka mendistribusikan kamera Facebook di iklan-iklan di samping halaman Faceboom untuk mengetahui wajah para penggunanya kemudian menggunakannya sebagai promosi terhadap berbagai jenis pemasaran.
Desain Facebook juga dirancang oleh berbagai ahli psikologis untuk mempengaruhi para penggunanya agar membuatnya menjadi efek kecanduan dan mengalami kehancuran psikologis.(L/K01/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon