Oleh Etha Rachmah, Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung
Siapa di dunia yang tak kenal dengan kebersihan? Pasti setiap manusia mendambakan hidup dengan kebersihan. Setiap kali melihat sesuatu, sering kali yang kita nilai pertama adalah kebersihannya. Mengapa begitu? Karena kebersihan adalah cermin dari kesehatan dan keindahan. Nyaman bukan bila kita melihat alam, rumah, dan tempat-tempat lainnya bersih? Namun, bagaimana dengan keseharian kita? Sudahkah kita menjaga kebersihan itu?
Kebersihan adalah hal yang mutlak untuk diri kita, karena kebersihan dapat menjaga kesehatan dan keindahan. Islam mengajarkan agar umatnya selalu menjaga kebersihan, seperti sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. At-Tirmizi)
Saat ini kita sering melihat halaman rumah, kamar, dan toilet banyak berserakan sampah-sampah. Padahal kebersihan adalah sesuatu yang dicintai Allah Ta’ala bukan? Nabi bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan, maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” (HR. At-Tarmizi)
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Hadis di atas menegaskan bahwa Allah sangat mencintai kebersihan. Ya, untuk mendapatkan cinta Allah, salah satu jalannya adalah selalu menjaga kebersihan diri dan ruhiyah atau hati (jiwa). Bagaimana mungkin bisa tumbuh rasa cinta kepada Allah Ta’ala jika hati tidak bersih dari berbagai penyakit hati.
Berikut adalah yang perlu kita jaga kebersihannya.
Bersihkan diri
Kebersihan dimulai dari diri sendiri, jika hendak menghadap Allah ketika kita akan solat, maka kita diperintahkan untuk bersuci terlebih dulu dari hadas dan najis, bersih diri, pakaian, tempat dan lain sebagainya. Salah satu perintah untuk membersihkan pakaian adalah dari firman Allah Ta’ala:
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُدَّثِّرُ ١
قُمۡ فَأَنذِرۡ ٢
وَرَبَّكَ فَكَبِّرۡ ٣
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ ٤
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
وَٱلرُّجۡزَ فَٱهۡجُرۡ ٥
- Hai orang yang berkemul (berselimut)
- bangunlah, lalu berilah peringatan
- dan Tuhanmu agungkanlah
- dan pakaianmu bersihkanlah
- dan perbuatan dosa tinggalkanlah (Qs. Al-Mudatsir: 1-5)
Bersihkan Lingkungan
Kebersihan lingkungan ini erat kaitannya dengan kesehatan. Lalainya dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah awal dari mewabahnya berbagai penyakit. Awal membersihkan lingkungan adalah dengan membuang sampah. Sebagaimana ajaran mulia yang menyetarakan membuang sampah dengan sedekah.
Saat ini, banyak sekali isu mewabahnya Demam Berdarah (DBD). Salah satu sebab mewabahnya DBD adalah karena kurangnya menjaga kebersihan. Kita sudah banyak mengetahui tentang pencegahan DBD, salah satu cara yang biasa dilakukan adalah menutup penampungan air, dan jangan sampai ada air yang tergenang, karena itu bisa menjadi sarang nyamuk. Sudah sejak berabad-abad yang lalu Islam memerintahkan hal ini, dan ini salah satu bukti bahwa Islam tak hanya membahas tentang bagaimana solat saja, tapi Islam itu luas.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Sunah juga menyaratkan supaya kita bersikap hati-hati terhadap sesuatu yang dapat mendatangkan penyakit atau bahaya bagi jiwa dan tubuh kita, hal ini merupakan perintah Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. “Tutuplah mangkuk tempat makanan (bila di dalamnya terdapat makanan atau minuman) dan tutuplah bibir timba, tutuplah pintu, matikan lampu (pada waktu malam sebelum tidur), karena setan tidak akan dapat membuka timba dan tidak akan membuka mangkuk tempat makanan.” (HR Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad).
Itulah salah satu bukti, Islam tak hanya memikirkan tentang bagaimana solat atau ibadah, tetapi Islam juga memikirkan segala aspek kehidupan.
Bersihkan Hati
Bersihkan hati, dengan hati yang bersih insya Allah jiwa menjadi tenang, jasmani menjadi sehat. Dalam bersihnya hati, yang pertama adalah ikhlas, apabila kita tidak ikhlas, bukan hati bersih yang kita dapatkan, namun itu akan menjadi sebab kotornya hati.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Ikhlas adalah segala kecenderungan pada Allah, menjadikan keridhaan Allah sebagai alasan mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan. Allah berfirman mengenai hakikat ikhlas.
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ ٥
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Qs. Al-Bayyinah [98]: 5).
Ayat diatas mempertegas bahwa ikhlas adalah salah satu kunci kebersihan hati. Jadi, bisa simpulkan, lingkup dari kebersihan temasuk dalam kesehatan jasmani dan rohani. Bagaimana tidak, bila jiwa dan raga kita bersih, maka yang akan kita dapatkan adalah kesehatan, kedamaian dan keindahan. Begitulah Islam mengajarkan pada kita hikmah dari kebersihan. Wallahu A’lam.(M07/R02)
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)