Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KEBIJAKAN ANTITERORISME ARAB SAUDI DIAKUI DUNIA

Syauqi S - Selasa, 24 November 2015 - 05:23 WIB

Selasa, 24 November 2015 - 05:23 WIB

535 Views ㅤ

Kerajaan Arab Saudi termasuk salah satu negara di dunia yang pertama kali mengembangkan strategi kontraterorisme (Foto: Arab News)
Kerajaan <a href=

Arab Saudi termasuk salah satu negara di dunia yang pertama kali mengembangkan strategi kontraterorisme (Foto: Arab News)" width="300" height="181" /> Kerajaan Arab Saudi termasuk salah satu negara di dunia yang pertama kali mengembangkan strategi kontraterorisme (Foto: Arab News)

Riyadh, 12 Shafar 1437/24 November 2015 (MINA) – Kebijakan antiterorisme pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah dipuji di seluruh dunia. Hal itu diutarakan seorang pejabat tinggi di Naif Arab University for Security Sciences (NAUSS).

Jamaan bin Rashid bin Raqoush, rektor universitas tersebut, mengatakan baru-baru di sebuah seminar bahwa Saudi termasuk salah satu negara pertama di dunia yang mengembangkan strategi antiterorisme.

Pengembangan kebijakan kontraterorisme itu didorong oleh serangan teror dalam negeri Kerajaan oleh sejumlah kelompok radikal, demikian laporan Arab News, Selasa (24/11), seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kerajaan telah terlibat aktif dalam upaya memerangi terorisme pada tingkat global, termasuk keputusan untuk mendirikan Pusat Internasional untuk Kontraterorisme (ICCT), dengan sumbangan sebesar US$110 juta (Rp1,5 triliun),” ungkapnya.

Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar

Raqoush mengatakan Kerajaan Saudi telah menanggulangi terorisme secara fisik di lapangan dan di level pendidikan dan kesadaran. Ini termasuk mempidanakan pihak-pihak pendukung dan keanggotaan kelompok-kelompok ekstremis.

Terait aksi pengeboman oleh teroris baru-baru di wilayah Saudi, Raqoush mengatakan, mereka penjahat brutal yang menargetkan orang yang tidak bersalah dan bertujuan mengganggu stabilitas negara.

Dia menyatakan organisasi-organisasi teroris tidak menghormati ajaran agama dan nilai-nilai hak asasi manusia. Mereka juga salah dalam memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip agama.

Tujuan dari diadakannya seminar, kata Raqoush, untuk membangun patriotisme dan mempromosikan keamanan intelektual sesuai dengan arahan Putra Mahkota Muhammad bin Nayef, yang menjabat Wakil Perdana Menteri dan Menteri Dalam Negeri Arab Saudi.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Dia berharap program dukungan terhadap keamanan intelektual bisa mencegah kejahatan teroris. Universitas ini telah mengembangkan beberapa program ilmiah terkait dengan masalah terorisme, dan mendorong mahasiswa pascasarjana untuk melakukan studi dan penelitian di lapangan. (T/P022/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda