Riyadh, MINA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengecam Jerman atas larangan penjualan senjata ke Kerajaan karena keterlibatannya dalam perang di Yaman, MEMO melaporkan, Selasa (17/11).
“Gagasan bahwa penjualan senjata dihentikan ke Arab Saudi karena perang Yaman menurut saya tidak masuk akal,” kata menteri itu, Senin.
“Kami pikir itu salah karena kami pikir perang di Yaman adalah perang yang sah. Ini adalah perang yang kami dipaksa melakukannya,” katanya.
“Kami dapat membeli senjata dari sejumlah negara, dan kami melakukannya. Mengatakan kami tidak akan menjual senjata ke Arab Saudi, tidak membuat perbedaan bagi kami,” tambah Al-Jubeir.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ia menekankan bahwa Arab Saudi tidak ingin menekan Jerman atas masalah itu mengingat Kerajaan adalah importir senjata terbesar di dunia.
Koalisi pimpinan Kanselir Jerman Angela Merkel menghentikan penjualan senjata ke Saudi pada Maret 2018 karena keterlibatannya dalam perang di Yaman. Larangan itu akan dicabut pada akhir tahun ini.
Sebelum keputusan itu, Jerman mengekspor € 254 juta ($ 300 juta) ke Saudi pada 2017.
Sejak Maret 2015, pasukan pimpinan Saudi telah melakukan sekitar 20.000 serangan udara di Yaman, sepertiga di antaranya mengenai target non-militer. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)