Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecam Veto Amerika di DK PBB, AWG: Tanda Tangan Darah AS atas Nyawa Rakyat Gaza

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Ahad, 21 September 2025 - 19:56 WIB

Ahad, 21 September 2025 - 19:56 WIB

39 Views

Bekasi, MINA – Organisasi kepalestinaan di Indonesia, Aqsa Working Group (AWG) mengecam keras sikap Amerika Serikat (AS) yang kembali menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menggagalkan resolusi gencatan senjata di Gaza.

Dalam pernyataan resminya bernomor 12/B4/SPn/PS-HQ/AWG/III/1447 yang diterima MINA pada Ahad (21/9), AWG menyebut keputusan AS itu sebagai “tanda tangan darah” atas setiap nyawa rakyat Gaza yang terbunuh akibat agresi brutal Zionis Israel.

“Veto ini bukan sekadar sikap politik, melainkan tanda tangan darah AS atas setiap nyawa yang dibunuh Zionis Israel di Gaza,” tegas Ketua Presidium AWG Muhammad Anshorullah.

AWG menilai langkah AS tersebut memperlihatkan bahwa negara itu bukanlah penjaga perdamaian dunia, melainkan sekutu utama Zionis Israel dalam melanggengkan penjajahan, pembantaian, dan genosida terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Ketua BAZNAS RI: Konsep Green Zakat Sejalan Dengan Al-Qur’an

Pernyataan itu juga menegaskan, hampir dua tahun terakhir rakyat Gaza hidup dalam kelaparan, kehancuran, dan kematian massal akibat serangan brutal Zionis Israel.

“Namun, suara mayoritas dunia untuk menghentikan pertumpahan darah justru berulang kali dibungkam oleh veto AS,” kata Anshorullah.

AWG mendesak negara-negara anggota PBB agar tidak tunduk pada tekanan AS dan segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan genosida di Gaza.

Organisasi itu juga menyerukan reformasi mendasar terhadap komposisi anggota tetap DK PBB, termasuk penghapusan hak veto yang dinilai sudah tidak relevan dan hanya menjadi penghalang keadilan.

Baca Juga: Keluarga Petugas Haji yang Wafat Dapat Santunan

Selain itu, AWG menekankan bahwa veto AS hanya akan memperkuat tekad rakyat Palestina untuk melawan penjajahan serta membangkitkan gelombang solidaritas global bagi palestina/">kemerdekaan Palestina.

AWG juga menuntut negara-negara OKI dan Liga Arab agar segera memberi respons solutif, bukan sekadar menjadi penonton di tengah penderitaan rakyat Gaza.

“Perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan seluruh umat manusia melawan penjajahan dan kezaliman. Palestina tidak sendiri; dunia yang beradab berdiri bersama Palestina,” tutup pernyataan AWG.

Pada 18 September 2025, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk keenam kalinya dalam konflik Gaza. Resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera, permanen, dan tanpa syarat itu didukung 14 dari 15 anggota DK PBB, tetapi digagalkan oleh AS. Resolusi juga menyerukan pembebasan sandera serta akses penuh bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Juga: BMKG Imbau Warga Sumut Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Menurut laporan Al Jazeera, mayoritas anggota DK PBB menggambarkan kondisi Gaza sebagai “katastropik”, namun AS tetap menolaknya dengan alasan membatasi ruang gerak Zionis Israel.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan, Suhu Capai 32 Derajat Celsius

Rekomendasi untuk Anda