Jakarta, MINA – Menyusul ketegangan antara Timur Tengah dan Amerika Serikat (AS), Kedutaan Besar AS di Jakarta mengeluarkan peringatan keamanan untuk warganya di seluruh Indonesia.
“Ada ketegangan yang meningkat di Timur Tengah yang dapat mengakibatkan risiko keamanan bagi warga AS di luar negeri. Kedutaan Besar akan terus meninjau situasi keamanan dan akan memberikan informasi tambahan sesuai kebutuhan,” ujar Kedubes AS melalui laman resminya pada Selasa (8/1).
Kedubes AS mengimbau seluruh warganya untuk tetap menahan diri, mewaspadai lingkungan sekitar, tetap waspada di lokasi yang sering dikunjungi oleh wisatawan, tinjau rencana keamanan pribadi, mendapatkan dokumen perjalanan terbaru dan mudah diakses.
Pihaknya juga mengimbau warganya mendaftarkan diri dalam Program Pendaftaran Pelancong Cerdas (LANGKAH) untuk menerima pembaruan keamanan, mengikuti Konsulat Jenderal AS di Surabaya dan Jakarta melalui Twitter dan Facebook.
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds Pengawal Revolusi Islam, terbunuh dalam serangan drone AS terhadap konvoinya di luar bandara Baghdad pada Jumat lalu.
Kematian Soleimani itu meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran secara dramatis, meskipun selama ini hubungan kedua negara sering memanas sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik Washington secara sepihak dari pakta nuklir 2015.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei yang menganugerahkan gelar kehormatan kepada Soleimani tahun lalu, bersumpah akan melakukan pembalasan menanggapi pembunuhan sang jenderal.
Pentagon sendiri menuduh Soleimani menyetujui serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Baghdad yang terjadi pekan lalu dan berencana melakukan serangan terhadap diplomat dan tentara AS di Irak dan Timur Tengah serta bertanggung jawab atas kematian ratusan tentara Amerika dan koalisi. (R/R7/RI-1)
Baca Juga: Mayoritas Anak Muda dan Wanita AS Kecam Serangan Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Ancam Keras Jika Sandera Israel Tak Dibebaskan Sebelum Pelantikannya