Jakarta, MINA – Kedutaan Besar (Kedubes) Bahrain untuk Indonesia merayakan Hari Nasional Bahrain ke-48 yang jatuh pada 16 Desember 2019, di Jakarta, Selasa (10/12).
Duta Besar (Dubes) Bahrain untuk Indonesia Mohamed Ghassan Shaikho menyatakan, Bahrain dianggap sebagai pusat ekonomi dan keuangan regional yang penting.
“Bahrain juga merupakan rumah bagi sejumlah besar perusahaan jasa keuangan Islam global,” kata Dubes Shaikho saat menyampaikan sambutan.
Kiprah Bahrain sebagai pusat keuangan dan perbankan dunia telah dirintis sejak tahun 1920-an. Satu persatu perusahaan keuangan dan perbankan berskala global membuka cabang di negara tersebut. Tahun 1979, perbankan Islam di Bahrain telah berdiri dengan nama Bahrain Islamic Bank.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Bahrain menjadi jembatan yang menghubungkan keuangan dan perbankan konvensional dengan Islam,” ujar Dubes Shaikho.
Dia juga mengatakan, negaranya juga meletakkan sebuah visi ekonomi yang komprehensif dan terpadu bertujuan untuk membuat ekonomi lebih berkelanjutan pada 2030 mendatang.
Dalam perayaan Hari Nasional Bahrain ke-48 turut hadir Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pimpinan KADIN Komite Timur Tengah-OKI, pejabat dan tokoh nasional, serta sejumlah duta besar negara-negara sahabat, khususnya Dubes Palestina.
“Atas nama pemerintah dan rakyat Republik Indonesia saya mengucapkan selamat kepada pemerintah dan Rakyat Bahrain atas Perayaan Hari Nasional Bahrain ke-48,” kata Teten dalam sambutannya.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Teten mengatakan, Bahrain adalah mitra penting bagi Indonesia untuk itu dia mengharapkan hubungan kedua negara berlanjut lebih kuat khususnya dalam hubungan bilateralnya.
Dia menegaskan penguatan kerja sama ekonomi yang menjadi fokus dari pembahasan selama kunjungan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, di Manama, Bahrain, 3 September 2019 lalu.
Beberapa kerja sama ekonomi yang dibahas, antara lain kesepakatan untuk merundingan perjanjian investasi dan meningkatkan kontak langsung antara pengusaha kedua negara. Bahrain berencana untuk mengirim misi dagang ke Indonesia dalam tahun ini.
Secara khusus, Teten menyatakan isu Palestina menjadi salah satu konsen utama kedua negara. Kedua negara memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya dukungan bagi perjuangan Palestina. Bahrain pun menghargai peran aktif Indonesia dalam membela perjuangan rakyat Palestina.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
“Kami (Indonesia) bersama Bahrain menegaskan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dengan Yerusalem Ibukotanya. Solusi dua-negara tetap menjadi salah satu piihan terbaik untuk menemukan penyelesaian yang bertahan lama bagi konflik Palestina-Israel,” tegasnya.
Hubungan diplomatik RI-Bahrain secara resmi dimulai pada 1976. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan RI-Bahrain pada 2018 mencapai USD116,613 juta, dengan nilai ekspor mencapai USD46,67 juta. Sementara pada 2017, total perdagangan mencapai USD206,308 juta, dengan nilai ekspor mencapai
USD47,348 juta.
Bahrain melihat Indonesia sebagai pasar yang penting di ASEAN, sedang Indonesia melihat Bahrain sebagai pintu gerbang untuk memasuki negara-negara Gulf Cooperation Council.
Kedua negara telah sepakat untuk mendorong kerja sama di berbagai sektor, termasuk kerja sama bilateral antar parlemen, perdagangan, industri, teknologi, dan pengembangan usaha kecil dan menengah. Bahrain tertarik khususnya untuk menjamin keamanan makanan mereka dan telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di komoditas pangan Indonesia. (L/R01/RI-1)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI