Yerusalem, MINA – Kedutaan besar dan konsulat Israel di seluruh dunia hari Selasa (28/3) bergabung dengan aksi mogok masal untuk memaksa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menangguhkan rencananya merombak sistem peradilan, Serikat Pekerja Nasional Israel Histadrut mengumumkan.
“Kegiatan Kementerian Luar Negeri di dalam dan luar negeri terbatas pada layanan darurat,” kata Histadrut melalui surat. MEMO melaporkan.
Histadrut, serikat pekerja terbesar di Israel yang mewakili lebih dari 700.000 pekerja di sektor kesehatan, transit dan perbankan di antara banyak bidang lainnya, menyerukan pemogokan masal sebagai protes atas rencana Netanyahu.
Lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion dibekukan akibat aksi tersebut, bersamaan dengan aktivitas di Pelabuhan Ashdod dan Haifa.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sindikat Medis juga mengumumkan pemogokan total dalam sistem kesehatan, dengan rumah sakit hanya menerima kasus darurat. Semua universitas dan sejumlah lembaga akademik mengumumkan penangguhan studi hingga pemberitahuan lebih lanjut. Mal dan toko juga ditutup, kecuali apotek dan supermarket.
Akibat pemogokan dan protes massa, Netanyahu menyampaikan kepada mitra koalisi keputusannya untuk menangguhkan RUU reformasi peradilan untuk saat ini. (T/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka