Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia pada hari Kamis (27/10) memperingati Kashmir Black Day ke 75.
“Situasi di Kashmir, sayangnya saat ini masih sangat suram karena pasukan keamanan India terus melakukan aktivitas brutal di Kashmir,” kata Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Muhammad Hassan kepada MINA, di Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, Kamis (27/10).
“Kita tahu, sejak Agustus 2019, seluruh Kashmir telah berubah menjadi “penjara penuh tercantik di dunia” dan untuk setiap 10 orang ada 1 tentara India yang mengawasi mereka, di mana orang-orang Kashmir tidak diizinkan untuk berinteraksi. Siapa pun yang berbicara, yang dianggap menentang kebijakan brutal dari pemerintah India, maka akan menerima penyiksaan atau dihukum mati,” ujar Hassan.
“Dan inilah saatnya Komunitas Internasional harus mengambil tindakan dan menghentikan India dari melakukan itu, jika tidak Muslim Kasmir akan terlantar,” tambahnya
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Lebih lanjut ia mengatakan, peringatan Kashmir Black Day ini untuk mengingatkan masyarakat Internasional bahwa Kashmir masih menunggu agar dapat menentukan nasib sendiri, selama 75 tahun dan itu terlalu lama.
Hari Jumat, tepatnya tanggal 27 Oktober 1947, adalah hari yang menjadi titik awal perjalanan panjang derita ummat Muslim yang tinggal di Kashmir, sebuah wilayah lembah di kaki pegunungan Himalaya.
Pada hari itu, pertama kalinya tentara India mendarat di Kashmir, menimbulkan salah satu perselisihan paling mematikan di dunia.
Setiap tahun orang-orang di wilayah terbagi ini menandai 27 Oktober sebagai “Black Day” (Hari Hitam) untuk memprotes “pendudukan militer India” yang telah berusia puluhan tahun. (L/R7/P1)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina