Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Palestina di Jakarta dalam pernyataan tertulisnya menegaskan, peringatan Hari Tanah menjadi titik awal perjuangan rakyat Palestina hingga memperoleh kembali hak-haknya yang telah dirampas oleh Pendudukan Israel.
“Dan kami menegaskan bahwa peringatan Hari Tanah ini akan tetap abadi dan menjadi titik awal perjuangan rakyat kami, sampai mereka memperoleh hak-hak yang adil dan sah untuk kembali ke tanahnya, menentukan nasibnya sendiri dan membentuk negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai Ibukotanya,” demikian keterangan tertulis yang diterima MINA, Kamis (31/3).
“Peringatan ini juga akan tetap menjadi mercusuar dan panduan bagi generasi selanjutnya, dengan tujuan untuk mengkonsolidasikan kohesi dalam hubungan antar warga Palestina dan tanah airnya yang dirampas, tidak hanya pada tingkatan menghadapi pendudukan dan rencana kolonial rasisnya di lapangan dengan cara-cara yang damai, tapi juga pada tahap menggagalkan konspirasi pemerintah Israel, yang mana bertujuan meminggirkan perjuangan rakyat Palestina,” kata Kedutaan.
Dipaparkan, pada peringatan Hari Tanah kali ini pun rakyat Palestina di seluruh dunia masih mengalami bencana dan ketidakadilan sejarah yang telah menimpa mereka dan tanah airnya, serta masih mengalami berbagai bentuk penindasan, pelecehan, pemindahan paksa, pembersihan etnis dan kekejian rezim aphrateid Israel.
Baca Juga: Utusan Khusus Trump akan Kunjungi Gaza untuk Periksa Lokasi Distribusi Makanan
“Pada momentum peringatan Hari Tanah yang kekal ini, serta eskalasi yang agresi yang dilakukan oleh Pendudukan, para pemukim dan elemen teroris terhadap rakyat Palestina, kami menyerukan masyarakat internasional untuk berani melampaui kebijakan standar ganda dan untuk mengormati legitimasi dan keputusan yang menegaskan adanya ketidakadilan perjuangan rakyat kami yang sah, untuk memperoleh kebebasan dan kemerdekaan,” tegasnya.
Hari Tanah Palestina diperingati setiap tahun pada tanggal 30 Maret. Peristiwa ini bermula pada tahun 1976 setelah Zionis Israel menyita ribuan dunum tanah milik rakyat Palestina di perbatasan daerah-daerah yang dihuni oleh mayoritas rakyat Palestina. Saat ini banyak terjadi aksi mogok makan masal serta pawai di Galilea hingga ke Negev. Konfrontasi meletus dan mengakibatkan enam warga Palestina gugur dan ratusan lainya luka-luka. (R/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Finlandia Siap Akui Negara Palestina, Tunggu Usulan Resmi Kabinet