Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia mengecam keras tindakan sewenang-wenangan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina dan pemerintahnya.
Kedutaan juga mengecam keputusan pemerintah Israel menarik kartu VIP dari Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat, Riyad Al-Maliki dan Anggota Komite Eksekutif Wilayah Pembebasan Palestina Ziyad Abu Amr, yang menurut pengakuan mereka dari Perwakilan Palestina untuk PBB di New York Riyad Mansour menegaskan bahwa dia tidak membawa kartu semacam itu.
“Tindakan kolonial ini sangat rasis, dan ini salah satu bentuk terorisme negara terorganisir yang mengungkapkan kebangkrutan politik pemerintahan Israel dan juga mencerminkan keadaan kehilangan keseimbangan karena krisis internal pemerintah Israel,” kata Kedutaan.
Kedutaan juga menyebut hal ini sebagai kegagalan dalam menghadapi kekuatan narasi Palestina di tingkat PBB dan lembaga-lembaga lainnya, serta kegagalan diplomasinya dalam menghadapi pencapaian diplomasi Palestina di beberapa forum-forum dan pengadilan-pengadilan internasional.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Kedutaan juga menegaskan, tindakan pendudukan dan mentalitas rasis Israel tidak akan mengintimidasi rakyat Palestina dan pemerintahnya untuk melanjutkan gerakan politik, diplomatik, dan hukum internasional, baik secara mekanisme maupun secara legitimasi internasional dan undang-undangnya, dengan tujuan memperkuat tekanan internasional untuk mengakhiri pendudukan, dan impunitas Israel sebagai kekuatan pendudukan dari hukuman.
Kedutaan menyerukan komunitas internasional dan pemerintah AS untuk campur tangan dengan cepat dalam menghentikan penjajahan pemerintah ekstremis Benjamin Netanyahu terhadap rakyat Palestina dan hak-hak mereka, dan untuk memberikan tekanan nyata demi menghentikan implementasi program agresif serta pelanggarannya terhadap hukum internasional dan tindakan sepihak yang ilegal. (R/R7/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza