Jakarta, 21 Sya’ban 1438/18 Mei 2017 (MINA) – Kedutaan Besar Palestina di Jakarta menyampaikan rasa terima kasihnya kepada muslim Indonesia karena terus konsisten membantu perjuangan pembebasan Masjidil Aqsha.
“Alhamdulillah, kami sampaikan kepada muslim Indonesia yang telah peduli terhadap tahanan Palestina di penjara Israel. Secara khusus kami sampaikan terima kasih terhadap ikhwan kita dari Jama’ah Muslimin (Hizbullah),” kata Sekretaris Kedutaan, Taher Hamad di depan ratusan massa aksi solidaritas untuk Tahanan Palestina yang diinisasi oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Kamis 18/5.
Berbicara di hadapan peserta Aksi Solidaritas untuk Tahanan Palestina, Taher Hamad menegaskan bahwa dukungan rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina adalah sangat penting dan berarti.
“Dukungan ini sangat berarti. Kami sungguh berterima kasih juga terhadap pemerintah Indonesia yang secara konsisten sejak tahun 1948 tetap membela Palestina,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Jamaah Muslimin (Hizbullah) wilayah Jabodetabek Sakuri menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah amanat utang kemerdekaan.
“Ini adalah amanat utang untuk bisa membebaskan Palestina, juga mengembalikan Masjidil Aqsha ke pangkuan kaum muslimin,” katanya.
Selain sebagai amanat utang kemerdekaan, ia juga menegaskan bahwa tindakan keji Israel terhadap warga Palestina adalah bentuk pelanggaran nyata bagi Deklarasi Hak Asasi Manusia.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Kami ingin mengingatkan kembali kepada PBB bahwa sesuai Declaration of Human Rights pada pasal lima disebutkan bahwa tahanan tidak boleh diperlakukan secara keji,” katanya merujuk pada tindakan kejahatan Israel terhadap tahanan Palestina.
Aksi Solidaritas untuk Tahanan Palestina yang diinisiasi oleh Jamaah Muslimin (Hizbullah) bekerja sama dengan lembaga kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) itu diikuti oleh ratusan orang dari berbagai wilayah di Jabodetabek. (L/R06/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah