KEHADIRAN DAI DI PEDALAMAN SANGAT DIPERLUKAN

(Foto: MINA)
(Foto: MINA)

Jakarta, 25 Sya’ban 1435/23 Juni 2014 (MINA) – Sejumlah tokoh masyarakat menilai, merupakan pejuang perubahan sangat diperlukan bagi komunitas maupun masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil atau pedalaman.

Kiprah dai sangat penting dalam mengembangkan dakwah terutama di daerah pedalaman yang sama sekali tidak tersentuh indahnya hidup dalam naungan Islam juga guna menggalang kekuatan membangun umat Islam dengan kepedulian hingga pelosok negeri.

Pernyataan itu disampaikan oleh para tokoh masyarakat dan dai pedalaman serta publik figur Muslim dalam Talkshow “Inspirasi Dai Tangguh” digelar  di Gedung SMESCO Jakarta, Ahad.

Mustahik Ja’far, seorang dai yang berdakwah di daerah tertinggi di wilayah Gunung Semeru, Senduro, Lumajang Jawa Timur, mengatakan, berdakwah di pedalaman dengan banyak tantangan dan rintangan justru semakin membuat mereka semakin termotivasi untuk meneruskan risalah yang disampaikan para Nabi dan Rasul.

“Kondisi alam yang menantang, seperti hawa yang lebih menusuk juga medan yang terjal, licin, dan menanjak menjadi tantangan setiap hari bagi para dai di pedalaman,” kata Ja’far.

Sunaryo, tokoh masyarakat Senduro menyampaikan kehadiran para dai di lingkungannya memberikan pencerahan dan pengetahuan agama yang benar bagi sekitar tiga ribu penduduk yang mayoritas pemeluk agama Hindu.

Pernyataan Sunaryo juga dinyatakan Ibu Agustinus warga asli Papua binaan dai Merauke, menurutnya, para dai dapat berbaur dengan masyarakat setempat bahkan kepada penduduk non-Muslim sehingga dakwah mereka mudah diterima dan tidak ada penentangan bagi penduduk mayoritas memeluk agama Kristen itu.

“Kami menginginkan dai-dai tetap berada di tempat kami, bahkan ditambah agar Islam tersebar di Papua,” ujar Agustinus yang telah menjadi mualaf itu.

Program “Inspirasi Dai Tangguh” yang diluncurkan Lembaga Amil Zakat Nasional (BMH) dimeriahkan dengan rangkaian dari Talkshow dan pemutaran film inspirasi perjalanan dai tangguh di Papua.

Selain itu, BMH juga memberikan apresiasi kepada para dai yang berdakwah di pedalaman dan tokoh yang telah mendukung peran-peran dai tangguh tersebut.

Aktor Muslim ternama Dude Harlino menyatakan salut atas sepak terjang para dai yang mengabdikan dirinya berdakwah di pedalaman negeri yang jauh dari publikasi.

Menurut Duta Pendidikan PRISMA (Pemuda Remaja Islam Masjid Agung At-Tin) itu, kehadiran dua dai yang berdakwah di pedalaman pada kegiatan tersebut menjadi dorongan bagi generasi pemuda Islam khususnya di perkotaan untuk terus bersemangat dalam segala aktivitas dakwah dilingkungannya.

“Berdakwah merupakan tugas seorang Muslim. Generasi Muda Islam ini harus menyatukan semua potensi. Kehadiran dai pedalaman di acara ini mendorong bagi generasi muda untuk terus mengemban aktifitas dakwah di mana pun berada,” ujar Dude.

Dude juga menyatakan keinginannya untuk berkunjung ke Daerah Puncak Senduro itu.

Ustadz Cholil Nafis, MA (Wakil Ketua Komisi Pengkajian Majelis Ulama Indonesia (MUI)), Ustadz Erik Yusuf (Ulamai, Pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)), dan Teuku Wisnu (Aktor) juga hadir dalam acara tersebut.(L/P02/EO2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0