Oleh: M Ridwan, Mahasiswa STAI Al-Fatah, Bogor
Lebih dari dua pekan serangan Zionis Israel ke Jalur Gaza, Palestina mengakibatkan ribuan korban jiwa meninggal, dan belasan ribu lainnya terluka. Tetapi eskalasi perang akan terus berlanjut, karena Zionis Israel bersikeras akan menghancurkan pejuang gerakan perlawan Palestina Hamas dan membumihanguskan Kota Gaza.
Namun di sisi lain, perlawanan dari pejuang Palestina tidak kalah sengitnya. Tercatat sudah 1500 lebih tentara Zionis Israel yang terbunuh, ratusan lainnya ditawan. Pertanyaannya kemudian apakah ini pertanda kehancuran Zionis Israel?
Tokoh nasional Anis Matta menyatakan, mungkin bisa menjadi tanda awal kehancuran Israel. Bahkan lebih jauh ia mengatakan dalam waktu dekat ini kita akan menyaksikan dua negara yang hilang dari peta dunia yaitu Ukraina dan Israel.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
Pernyataan tentang firasat kehancuran Israel itu, ia kutip dari hasil wawancara Syeikh Ahmad Yasin tahun 1999 dengan wartawan Al-Jazeera Ahmad Mansur. Dalam wawancara tersebut dikatakan bahwa berdasarkan Nubuat Al Qur’an, menurut Ahmad Yasin, tahun 2027 Israel akan runtuh.
Syeikh Ahmad Yasin berani menyebutkan angka tahun kehancuran Zionis Israel itu dengan mangambil periode Bani Israel yang tersesat di Gurun Sinai akibat menolak ajakan Nabi Musa Alaihi Salam. Mereka disesatkan selama 40 tahun.
Menurut Ahmad Yasin, angka 40 itu merupakan siklus generasi yang utuh sebuah generasi. Jika Israel berdiri tahun 1948, maka bisa dikatakan puncak kejayaan mereka yaitu tahun 1988. Pada saat yang sama, gerakan perjuangan rakyat Palestina lahir, yakni pada 1987.
Maka, dari acuan di atasm Hamas akan mencapai puncak perjuangannya pada 2027 mendatang, sekaligus tahun itu menjadi kehancuran Israel. Jadi, firasat Syeikh Ahmad Yasin tersebut bisa saja menjadi kenyataan, bahwa Israel akan hilang dari peta dunia.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Di sisi lain, majalah News Week pada tahun 2002 mengangkat cover story tentang masa depan Israel, bisakah Israel bertahan sebagai sebuah Negara?
Fakta di lapangan saat ini terlihat, tanda itu mulai terbukti dengan serangan gabungan faksi-faksi pasukan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu yang menghancurkan semua mitos tentang kedigdayaan tentara Israel. Meski mereka memiliki pelaratan tempur canggih, didukung oleh kekuatan intelijen Mossad, namun semua itu hancur berantakan dan menjadi bencana militer yang dahsyat.
Adapun bombardier yang mereka lakukan sekarang terhadap Jalur Gaza, hanya untuk menyelamat muka mereka dari rasa malu. Mengapa demikian, karena bukan hanya prajurit biasa yang menjadi korban dan menjadi sandera, tapi terdapat perwira-perwira yang selama ini menjadi Bufferzone wilayah jajahan.
Ketakutan Israel diperkuat dengan merapatnya dua kapal perang induk terbesar AS ke Laut Mediterania. Banyak pihak mengkhawatirkan akan terjadinya perang kawasan yang dampaknya tidak hanya bagi kawasan teluk, tapi juga dunia.
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Perpecahan Internal Israel
Perpecahan di internal Israel sendiri tidak kalah sengitnya. Tidak hanya dari segi politik, tapi juga di militer. Demontrasi yang meminta agar Netanyahu mundur dan bertanggung jawab atas perang yang terjadi sekarang ini masif terjadi di Israel.
Hanya ada dua pilihan bagi Netanyahu, menjalankan politik bumi hangus dan perang terbuka, atau ia masuk penjara karena banyak kasus yang dituduhkan kepadanya. Tentu, hal itu adalah pilihan yang sulit bagi Netanyahu.
Sementara nyali tentara Israel saat ini dipertanyakan. Apakah mereka berani menyerang Gaza melalui jalur darat (ground attack) atau tidak? Beberapa kali mereka menyatakan menunda penyerangan dengan berbagai alasan. Tentu hal itu hanya alasan klise belaka, yang sejatinya mental mereka sudah hancur dan tidak akan berani melakukan perang darat.
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Bahkan meskipun dengan mengajak AS dan sekutunya, mereka tidak akan pernah berani melakukan perang darat. Pengalaman membuktikan, dalam Perang Vietnam, Afganistan dan Irak, pasukan Amerika dan sekutunya selalu kalah.
Dari fakta-fakta lapangan tersebut, semakin menunjukan bahwa kehacuran Israel makin dekat dan Kemerdekaan Palestina makin nyata. Janji Allah dalam QS Al Isra ayat 5 “Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari yang kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu meraka merajalela di kampong-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.” (A/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti