Gaza, 28 Jumadil Akhir 1436/18 April, 2015 (MINA) – Kondisi para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel makin mengenaskan, banyak dari para tahanan disiksa, dibunuh, dan dilecehkan hak-hak mereka sebagai seorang manusia.
Penyiksaan sadis terhadap para tahanan ini antara lain telah menyebabkan kematian 206 orang tahanan Palestina.
Riyadh Al Ashqar, peneliti Urusan Tahanan Palestina mengatakan, penjajah Israel hingga saat ini menahan 6.500 orang warga Palestina, diantaranya 24 wanita, 230 anak anak di bawah usia 18 tahun dan 13 orang anggota parlemen, di penjara-penjara yang tersebar di tanah Palestina yang diduduki Israel. Demikian Koresponden Mi;raj Islamic news Agency (MINA) di Gaza, melaporkan.
Al Ashqar mengemukakan ikhwal ini dalam laporannya seperti dikutip Al Qassam pada hari Nasional Tahanan Palestina, Jumat 17/4.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Laporan itu mengatakan bahwa sejak tahun 1967, terjadi penangkapan-penangkapan terhadap warga Palestina yang pernah mencapai jumlah sebanyak lebih dari 850.000 kasus penangkapan, yang terdiri dari berbagai lapisan masayarakat seperti anak-anak, perempuan, wartawan, akademisi, anggota parlemen, orang tua dan orang cacat.
Al Ashqar juga menyatakan dalam laporannya, dari 6.500 orang yang sekarang ditahan Israel, terdapat 1.200 tahanan yang menderita berbagai macam penyakit parah, seperti kanker, ginjal, 21 orang tahanan penyandang cacat, 480 orang dihukum selama seratus tahun atau lebih, 480 tahanan adminstrasi atau tanpa pengadilan, 30 tahanan sudah mendekam lebih dari 20 tahun atau sejak 1994, kemudian 65 orang tahanan yang sudah pernah dibebaskan tapi ditangkap kembali.
Salah seorang tahanan tertua bernama Karim Younis, telah ditahan sejak 33 tahun yang lalu.
Sementara itu banyak pelanggaran pelanggaran yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap para tahanan, seperti pelecehan dan penyiksaan dikategorikan sebagai berikut :
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
- Penolakan kunjungan, baik secara kolektif ataupun individual, dan terkadang sampai bertahun tahun tidak boleh dikunjungi oleh keluarganya.
- Kelalaian medis terhadap para tahanan yang sakit. Penjajah Israel tidak memberikan pengobatan yang diperlukan kepada para tahanan sehingga kondisi kesehatan para tahanan menurun drastic dan menyebabkan 53 orang tahanan meningga dunia. Kasus terakhir adalah meninggalnya Raed Al Jabari dan beberapa tahanan lainya yang menderita berbagai penyakit kronis didalam penjara Israel. Juga kasus Jaafar Ibrahim Awad (22) salah seorang tahanan yang meninggal saat baru beberapa hari bebas dari penjara.
- Penyiksaan terhadap para tahanan. Para tahanan disiksa dan dilecehkan, bahkan tidak jarang mereka dikurung dalam sebuah ruangan dan disemprotkan gas beracun ke dalam ruangan tersebut.
- Pengasingan tahanan di dalam sel sempit yang tertutup dan jauh dari kehidupan layaknya manusia, mereka dikurung selama berbulan bulan dalam ruangan kecil tersebut.
- Para tahanan mendapatkan makanan yang tidak layak.
- Penderitaan tahanan saat musim dingin karena kurangnya pakaian musim dingin dan selimut.
- Penyiksaan yang dialami oleh para tahanan sejak ditangkap, termasuk penyiksaan dengan listrik yang dilarang oleh Hukum Internasional.
- Pemindahan ruangan tahanan yang bertujuan untuk membuat ketidakstabilan dan kehancuran mental para tahanan.
- Pemindahan para tahanan dengan menggunakan kendaraan tahanan, yang dikenal dengan “Penjara Bergerak” di mana para tahanan akan disiksa, dilecehkan dan dirampas semua kebutuhan hidupnya.
Laporan tersebut juga menambahkan bahwa meskipun kondisi para tahanan Palestina tersebut menyedihkan, namun mereka tidak pernah menyerah begitu saja kepada penjajah tersebut, terus melawan, bertahan serta membela diri.
Jadinya terjadi beberapa kali bentrokan dengan para sipir penjara, ditambah aksi mogok makan sebagai pembelaan terhadap hak-hak mereka yang dirampas.
“Ketika terjadi berbagai bentrokan dibalik tahanan, banyak dari para korban yang syahid akibat ditembak langsung oleh para penjajah Israel, seperti yang terjadi pada Muhammad Al Ashqae dari Tulkarem di penjara Negev, dan Abdul Qader Abu Fahm,” kata keterangan tersebut.
Hingga saat ini setidaknya 206 tahanan yang syahid akibat disiksa atau terbunuh saat penangkapan. Banyak juga para tahanan yang menderita akibat penyiksaaan tersebut tidak mendapatkan perawatan berarti, bahkan beberapa diantaranya mendekam di Rumah Sakit Ramle sejak beberapa tahun tanpa peningkatan kesahatan, dan hanya diberikan obat penghilang rasa sakit saja.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Rakyat Palestina menganggap tahanan ini sebagai symbol nasional perjuangan dan perlawanan, karena para tahanan ini menjadi ujung tombak untuk menunjukkan aksi Israel ini sebagai perlakuan kriminal yang paling buruk di dunia.
“Para tahanan palestina telah menyerahkan diri mereka dengan harga yang sangat tinggi demi membela martabat dan kehormatan rakyat serta hak hak yang berkeadilanbagi Palestina,” demikian laporan itu.
Secara kjusus disebut para tahanan Palestina yang juga telah meninggalkan keluarga mereka selama bertahun tahun lamanya, mereka telah mencatatkan sejarah untuk menggapai hari esok yang lebih cerah bagi Palestina.
Laporan tersebut juga meminta kepada seluruh rakyat Palestina untuk berusaha membebaskan para tahanan, memberikan dukungan, serta berusaha untuk menghentikan setiap pelanggaran terhadap hak para tahanan, kemudian melakukan berbagai macam cara yang sah untuk membebaskan serta mengembalikan mereka kepada keluarga dalam keadaan terhormat dan bermartabat. (K01/P2)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Mi’raj Islamic News Agency