Kekalahan Trump Legakan Rakyat Palestina

Ramallah, MINA – Kekalahan Presiden AS dalam pemilihan presiden, melegakan rakyat di bawah pendudukan Israel, kata para pemimpin negara itu pada Ahad (8/11).

Nabil Shaath, Utusan Khusus Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pemerintahan Trump adalah yang terburuk bagi rakyat Palestina.

“Bagi kami, ini adalah keuntungan namun, kami tidak mengharapkan perubahan strategis yang penting dalam sikap Amerika terhadap perjuangan Palestina,” katanya.

Hanan Ashrawi, anggota senior Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyerukan penyesuaian ulang saldo masuk dan keluar AS.

Mustafa Barghouti, Sekretaris Jenderal Prakarsa Nasional Palestina, mengungkapkan kebahagiaannya tentang hasil pemilu AS dan mengatakan, Trump adalah peradaban presiden Amerika terburuk yang ditemui di zaman modern.

“Trump menghancurkan hubungan internasional dan politik. Apa yang disebut ‘Kesepakatan Abad Ini’ adalah hal terburuk yang dia lakukan untuk Palestina,” katanya.

Gerakan Mujahidin, bagian dari kelompok perlawanan Palestina, juga mengomentari hasil pemilu dan mengatakan, kejatuhan Trump sama dengan runtuhnya semua sistem yang telah mengkhianati rakyat mereka sendiri dan Palestina.

Israel menduduki wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza pada tahun 1967.

Palestina menginginkan wilayah itu untuk pembentukan negara Palestina di masa depan. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)