Gaza, MINA – Rumah sakit Indonesia dan Kamal Adwan di Jalur Gaza utara terancam berhenti beroperasi karena menipisnya bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan layanan kesehatan di sana.
Dalam laporan Wafa, Rabu (11/9), hal tersebut mengingat blokade dan agres Israel yang terus berlanjut, dan adanya pencegahan masuknya bahan bakar.
Direktur Rumah Sakit Indonesia, Marwan Sultan, mengatakan, unit perawatan intensif telah mencapai kapasitas maksimalnya dan diisi dengan kasus-kasus kritis, selain adanya 10 pasien yang bergantung pada ventilator.
Ia menambahkan, ruang operasi berlangsung sepanjang waktu tanpa henti.
Baca Juga: Update Genosida di Gaza per 14 Mei 2025: 52.928 Orang Syahid
Sultan juga mengatakan, rumah sakit tersebut menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah, yang mengancam untuk menghentikan layanan medis sepenuhnya jika penjajah Zionis terus mencegah masuknya bahan bakar.
Rumah Sakit Kamal Adwan juga menyatakan akan berhenti beroperasi dalam waktu 48 jam karena menipisnya bahan bakar dan pasokan medis.
Pihak rumah sakit mengatakan, hal ini menimbulkan ancaman besar bagi kehidupan banyak pasien dan korban luka yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut.
Peringatan tersebut muncul di tengah krisis parah yang dialami oleh fasilitas kesehatan di Jalur Gaza, sebagai akibat dari agresi yang terus-menerus dan blokade yang ketat serta berlanjut di Jalur Gaza utara.
Baca Juga: Agresi Israel di Tulkarm Memasuki Hari ke-108
Selain itu otoritas penjajah Israel masih menolak untuk mengizinkan masuknya bahan bakar, obat-obatan dan pasokan medis. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Prancis: Tak Ada yang Bisa Dikte Paris soal Pengakuan Negara Palestina