Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kekurangan Obat-obatan, RS Kuwait di Gaza Terpaksa Hentikan Operasi

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 55 detik yang lalu

55 detik yang lalu

0 Views

RS Lapangan Kuwait di Jalur Gaza. (Foto: Palinfo)

Gaza, MINA – Rumah Sakit Lapangan Kuwait di wilayah Al-Mawasi, Gaza barat daya, rumah bagi satu juta warga Palestina, telah mengumumkan penangguhan semua operasi bedah terjadwal, membatasi layanannya hanya untuk prosedur penyelamatan jiwa karena kekurangan obat-obatan dan pasokan medis yang parah.

“Kami mengumumkan, dengan penyesalan yang mendalam, bahwa kami terpaksa menghentikan semua operasi bedah terjadwal dan membatasi pekerjaan kami hanya untuk melakukan operasi penyelamatan jiwa,” ujar RS Kuwait dalam pernyataan pers, Ahad (21/9). Palinfo melaporkan.

Pihak rumah sakit mengaitkan keputusan ini dengan kelangkaan obat-obatan dan pasokan medis yang akut dan berkelanjutan, serta kerusakan peralatan dan perangkat selama dua tahun terakhir, di samping kekurangan besar dalam kebutuhan medis dasar termasuk anestesi, cairan infus, bahan sterilisasi, dan peralatan bedah penting.

Langkah ini dilakukan setelah hampir dua tahun genosida yang sedang berlangsung dan beberapa bulan penutupan perbatasan yang berkelanjutan, mencegah masuknya pasokan medis atau obat-obatan apa pun ke Jalur Gaza.

Baca Juga: 10 Tentara Israel Terluka Akibat Kendaraan Militer Terbalik di Dekat Kota Gaza

Pihak rumah sakit menekankan bahwa sejak Israel melanjutkan genosida di Jalur Gaza pada 18 Maret, pihaknya belum menerima bantuan medis yang memadai untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, meskipun telah berulang kali mengajukan permohonan.

Pihak rumah sakit memperingatkan konsekuensi serius dari keputusan ini terhadap ribuan pasien yang terluka dan sakit yang akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan perawatan medis khusus.

Situasi ini akan memperburuk krisis kesehatan dan kemanusiaan di wilayah selatan Jalur Gaza dan berisiko menyebabkan keruntuhan total sistem layanan kesehatan, terutama dengan kepadatan pengungsi yang berlebihan dan meningkatnya jumlah korban luka kompleks.

Pihak rumah sakit meminta otoritas terkait dan organisasi internasional segera turun tangan guna membuka koridor kemanusiaan, guna memastikan pengiriman obat-obatan dan pasokan medis serta membantu menutupi biaya operasional rumah sakit.

Baca Juga: Pakar Militer: Serangan Rafah Tunjukkan Israel Hadapi Perang Paling Rumit dalam Sejarah

Jalur Gaza saat ini memiliki delapan rumah sakit lapangan, yang didirikan setelah pecahnya genosida untuk menyediakan layanan darurat di tengah meningkatnya jumlah korban luka akibat pemboman Israel yang terus-menerus. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Musisi Dunia Boikot Israel, Tuntut Akhiri Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda