Mogadishu, 6 Jumadil Akhir 1438/5 Maret 2017 (MINA) – Perdana Menteri Somalia Hassan Ali Khaire telah mengumumkan terjadinya kematian sedikitnya 110 orang karena kelaparan dan penyakit diare di negara itu selama 48 jam terakhir di tengah kekeringan yang melanda wilayah Bay.
Pengumuman hari Sabtu (4/3) itu mengikuti peringatan pemerintah Somalia pada pekan lalu bahwa kekeringan di negara itu dinyatakan sebagai bencana nasional.
“Ini adalah situasi yang sulit bagi penggembala dan ternaknya. Beberapa orang telah terkena (kelaparan) dan diare pada saat yang sama. Dalam 48 jam terakhir, 110 orang meninggal karena (kelaparan) dan diare di wilayah Bay,” kata kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Wilayah Bay terletak di bagian barat daya negara itu.
“Pemerintah Somalia akan melakukan yang terbaik, dan kami mendesak semua warga Somalia, di manapun mereka berada, untuk membantu dan menyelamatkan orang Somalia yang sekarat,” kata pernyataan yang dirilis setelah pertemuan Komite Respon Kelaparan, demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
Abdullahi Omar Roble, kepala kemanusiaan pemerintah daerah mengatakan kepada kantor berita DPA bahwa kebanyakan anak-anak dan orang tua meninggal di desa-desa yang mengelilingi kota Baido. Tidak ada obat yang cukup untuk mengobati semua pasien.
Kekeringan telah menyebabkan penyebaran akut diare, kolera dan campak serta hampir 5,5 juta orang berisiko tertular penyakit yang ditularkan melalui air.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan, wabah kolera telah menewaskan sedikitnya 69 orang sejak Jumat (3/3).
Lebih dari 70 orang lainnya telah dirawat di rumah sakit. Sementara ribuan warga berduyun-duyun ke ibukota, Mogadishu
PBB memperkirakan bahwa lima juta orang secara nasional membutuhkan bantuan, di tengah peringatan kelaparan.
Ribuan orang telah mengalir ke ibukota mencari bantuan pangan, lembaga bantuan lokal dan internasional.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Tentang 363.000 anak-anak kekurangan gizi akut di Somalia sangat membutuhkan perawatan mendesak dan dukungan nutrisi, termasuk 71.000 yang mengalami kekurangan gizi. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)