Manila, 9 Ramadhan 1437/14 Juni 2016 (MINA) – Sumber militer Filipina mengungkapkan, kelompok militan Abu Sayyaf telah memenggal sandera warga Kanada yang ditahan di sebuah pulau di Filipina selatan, setelah tuntutan tebusan kelompok ternyata tidak dipenuhi.
Sandera bernama Robert Hall dikonfirmasi telah tewas pada Senin (13/6) oleh sumber militer yang berbicara kepada Al Jazeera pada kondisi anonimitas sebelum pengumuman resmi, sebagaimana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Hari ini, korban penculikan warga Kanada diidentifikasi sebagai Robert Hall dipenggal oleh penculiknya, kelompok Abu Sayyaf,” kata sumber militer itu.
Juru bicara militan Abu Sayyaf yang menelepon sebuah media lokal pada Senin, mencatat bahwa batas waktu untuk tebusan Hall telah berlalu pada pukul 15:00 waktu setempat (07:00 GMT) dan ia telah dibunuh.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Pada akhir April, sandera Kanada bernama John Ridsdel (68), ditemukan di provinsi Sulu selatan.
Ridsdel diculik pada September tahun lalu bersama dengan Hall, warga Norwegia Kjartan Sekkingstad dan warga Filipina Marites Flor dari sebuah resor wisata di Pulai Samal di Filipina selatan. Abu Sayyaf telah menuntut uang tebusan untuk pembebasan mereka.
Pada saat itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengutuk pembunuhan Risdel dan menyebutnya “tindakan pembunuhan berdarah dingin”.
Tidak jelas berapa banyak kelompok itu menuntut uang pembebasan Hall. Pada April, militer mengatakan, organisasi Al-Qaeda telah mengancam akan memenggal kepala seorang tawanan jika $ 6,4 juta tidak dibayar untuk masing-masing sandera.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Sementara itu, nasib Sekkingstad dan Flor tidak dikenal hingga Senin.
Abu Sayyaf adalah kelompok kecil, tapi sangat sering dikenal suka melakukan pemenggalan, penculikan, pengeboman dan pemerasan di selatan negara itu.
Abu Sayyaf yang dianggap sebagai organisasi “teroris” oleh Kanada dan negara-negara Barat lainnya, muncul di awal 1990-an sebagai sebuah cabang dari kelompok perlawanan oleh minoritas Muslim Moro di selatan negara Katolik itu. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu