Lagos, MINA – Pembantaian “mengerikan” terhadap petani di timur laut Nigeria menewaskan sedikitnya 110 orang, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa, meralat jumlah korban yang awalnya dilaporkan sedikitnya 70 orang tewas.
Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu sore (28/11) di desa Koshobe dan komunitas pedesaan lainnya di daerah pemerintah lokal Jere dekat Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno yang dilanda konflik.
“Pria bersenjata dengan sepeda motor memimpin serangan brutal terhadap pria dan wanita sipil yang sedang memanen ladang mereka,” kata Edward Kallon, Koordinator Kemanusiaan PBB di Nigeria, dalam sebuah pernyataan Ahead (29/11), Al Jazeera melaporkan.
“Sedikitnya 110 warga sipil terbunuh secara kejam dan banyak lainnya terluka dalam serangan ini,” tambahnya, mencatat bahwa beberapa wanita diyakini telah diculik.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Insiden itu adalah serangan langsung paling kejam terhadap warga sipil tak berdosa tahun ini. Saya menyerukan agar pelaku tindakan keji dan tidak masuk akal ini dibawa ke pengadilan,” kata Kallon.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi kelompok bersenjata Boko Haram dan faksi sempalannya, Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP), telah melakukan serangkaian serangan mematikan di daerah itu dalam beberapa tahun terakhir.
Kedua kelompok tersebut aktif di wilayah tersebut, tempat kelompok bersenjata telah menewaskan lebih dari 30.000 orang dalam dekade terakhir, telah membuat sekitar dua juta orang mengungsi dan telah menyebar ke negara-negara tetangga, termasuk Niger, Chad dan Kamerun. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)