Bogotá, MINA – Koalisi internasional yang tergabung dalam Kelompok Den Haag menyatakan kesepakatan bersama untuk mengambil langkah hukum dan diplomatik terhadap Israel, termasuk penghentian total perdagangan senjata dan perlengkapan militer.
Keputusan itu diumumkan dalam pertemuan tingkat menteri yang berlangsung di Bogotá, Kolombia, Rabu (16/7). Sekitar 30 negara, termasuk Indonesia, turut serta dalam koalisi tersebut.
Dalam pernyataan resminya, Kelompok Den Haag menyampaikan sejumlah langkah tegas yang akan diambil, antara lain mencegah pengiriman senjata, amunisi, bahan bakar militer, perlengkapan terkait militer, hingga barang berteknologi ganda ke Israel.
Selain itu, koalisi ini juga memberlakukan larangan transit, sandar, dan layanan kapal Israel di seluruh pelabuhan negara anggota, termasuk pelarangan pengangkutan barang ke Israel menggunakan kapal berbendera negara-negara tersebut.
Baca Juga: Menteri Israel Serukan Pembunuhan Ahmed al-Sharaa
“Dengan ini kami mengumumkan langkah-langkah berikut: mencegah penyediaan atau pengiriman senjata, amunisi, bahan bakar militer, perlengkapan militer terkait, dan barang-barang berteknologi ganda ke Israel; melarang transit, sandar, dan layanan kapal di semua pelabuhan,” demikian bunyi pernyataan bersama Kelompok Den Haag.
Langkah tegas ini juga mencakup penghentian seluruh transaksi antara lembaga pemerintah negara anggota dengan Israel. Selain itu, koalisi tersebut segera melakukan peninjauan terhadap semua kontrak publik guna memastikan bahwa dana publik tidak digunakan untuk mendukung pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina.
Dokumen tersebut ditandatangani oleh sejumlah negara, di antaranya Bolivia, Kuba, Kolombia, Indonesia, Irak, Libya, Malaysia, Namibia, Nikaragua, Oman, Saint Vincent and the Grenadines, dan Afrika Selatan.
Keputusan ini menandai sikap kolektif negara-negara tersebut dalam menentang pendudukan Israel atas Palestina yang dinilai melanggar hukum internasional dan prinsip keadilan. []
Baca Juga: Pesawat Zionis Bom Istana Presiden Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)