Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok Ekstremis Israel Blokir Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Pasukan Israel Halang dan Serang Truk Bantuan Untuk Warga Palestina di Jalur Gaza

Gaza, MINA – Sebuah kelompok ekstremis Israel bernama Tsav 9 kembali memblokir truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza pada Jumat (17/10) di penyeberangan Kerem Shalom.

Melalui unggahan di media sosial X, kelompok tersebut mengeklaim, para anggotanya sedang menghalangi jalannya truk-truk bantuan di beberapa titik menuju perbatasan yang berada di bawah kendali Israel.

Tsav 9 diketahui berulang kali mengganggu pengiriman bantuan selama agresi militer Israel di Gaza sebelum gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober lalu.

Kelompok itu menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dan menolak mengembalikan jenazah tawanan Israel, dengan menyatakan bahwa tidak ada satu pun truk bantuan yang boleh lewat hingga jenazah terakhir dikembalikan.

Baca Juga: Israel Pulangkan 30 Jenazah Palestina, Beberapa Tunjukkan Bekas Penyiksaan

Namun, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada Rabu (15/10) menegaskan bahwa pihaknyabekerja keras untuk menemukan dan mengembalikan sisa jenazah tawanan Israel. Brigade tersebut menjelaskan bahwa proses pencarian membutuhkan peralatan khusus untuk menjangkau puing-puing bangunan akibat serangan udara Israel yang berkepanjangan.

Menurut harian The Times of Israel, kelompok Tsav 9 dibentuk selama serangan militer Israel terakhir dan kerap menutup jalan menuju perbatasan, menggelar demonstrasi, bahkan merusak atau menjarah truk bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, di bawah kesepakatan gencatan senjata yang disepakati pekan lalu berdasarkan rencana yang diusulkan Presiden AS Donald Trump, Hamas telah membebaskan 20 tawanan hidup dan menyerahkan 10 jenazah tawanan Israel sebagai pertukaran dengan hampir 2.000 tahanan Palestina. Kesepakatan tersebut juga mencakup rencana rekonstruksi Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa melibatkan Hamas.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Dibebaskan dari Gaza, Tentara Israel Akui Hamas Beri Alat Ibadah dan Taurat

Rekomendasi untuk Anda