Al-Quds, 25 Safar 1437/7 Desember 2015 (MINA) – Kelompok ekstremis sayap kanan Israel pada Ahad (6/12) menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha di bawah perlindungan pasukan Israel.
Saksi mata setempat mengatakan, sekitar 43 pemukim Israel menyerbu kompleks Al-Aqsha setelah kelompok ekstremis sayap kanan Yahudi menyeru pendukungnya untuk berduyun-duyun ke situs, sebelum dimulainya liburan Yahudi Hannukah.
Selain mengizinkan pemukim untuk menyerbu kompleks itu, pasukan Israel terus mencegah jamaah Muslim masuk selama tiga bulan terakhir. Demikian Middle East Monitor (MEMO) memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sebelumnya pasukan Israel menyatakan, mereka melarang jamaah Muslim memasuki kompleks itu dengan dalih kondisi sedang kacau dan dalam rangka lebih menjaga perdamaian di situs.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pasukan Israel juga menahan seorang pria Palestina dari komplek Masjid Al-Aqsha dan empat warga lainnya dari sekitar Kota Tua dalam penggerebekan rumah warga.
Sementara Ketua Gerakan Islam di wilayah Israel, Syeikh Raed Salah memperingatkan ancaman serangkaian penggerebekan di Masjid Al-Aqsha antara Ahad hingga Kamis, sebagai bagian dari perayaan Hanukkah penganut Yahudi, harian Felesteen melaporkan.
“Israel menyerukan serangkaian serangan yang dimulai pada Ahad serta menyerukan unjuk rasa pada Kamis untuk mendesak percepatan pembangunan yang disebut ‘kuil’ di lokasi Masjid Al-Aqsha,” kata Salah.
Dia memperingatkan, pemukim juga menyerukan penyalaan lilin di depan pintu gerbang Al-Maghrabi.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Israel telah menyatakan Gerakan Islam ilegal. Karena itu, Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon mengancam siapa saja yang berafiliasi dengan kelompok tersebut akan dituntut pidana dan hukuman penjara, di samping penyitaan properti mereka.
Menurut Salah, pihak berwenang Israel telah menutup 17 badan amal yang berafiliasi dengan gerakan yang telah mensponsori 23.000 anak yatim.
“Di mana anak-anak yatim ini akan pergi, Netanyahu?” Tanya Salah, dan ia menyebut larangan tersebut adalah awal yang baru bagi gerakannya. (T/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka