Sanaa, 4 Ramadan 1437/9 Juni 2016 (MINA) – Dua puluh Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mendesak Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk memasukan kembali Arab Saudi pada daftar hitam karena melanggar hak anak-anak, membom sekolah dan rumahsakit di Yaman.
“Jika Saudi sebagai pimpinan koalisi ingin dihapus dari daftar itu harus berhenti membunuh dan melukai anak-anak dan menghentikan pemboman sekolah dan rumah sakit di Yaman,” demikian kelompok itu dalam sebuah surat kepada Sekjen PBB , Rabu (8/7).
Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, surat itu ditandatangani oleh 20 kelompok HAM, termasuk Human Rights Watch, Amnesty International dan Oxfam, yang menuduh Ban menyerah pada “manipulasi politik” oleh kerajaan Arab Saudi.
Pada Senin, PBB mengeluarkan Arab Saudi dari daftar hitam tahunan.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Amnesty International mengecam langkah itu sebagai “terang-terangan merusak kredibilitas PBB secara keseluruhan”.
“Tanggung jawab koalisi dipimpin Saudi untuk pelanggaran berat terhadap anak-anak di banyak serangan tidak diragukan,” tulis kelompok hak asasi.
“Bukti pelanggaran berat terhadap anak-anak di Yaman oleh koalisi Saudi adalah luar biasa,” tulis surat itu.
Mereka mengatakan keputusan PBB dirusak “alat yang sangat berharga dalam upaya untuk mengekang pelanggaran terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata”.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Menurut beberapa sumber diplomatik, Arab Saudi dan sekutunya telah mengancam akan memotong dana untuk program PBB, jika PBB terus masukan Arab Saudi dalam daftar hitam.
Sumber itu mengatakan, Selasa (7/7) Sekjen PBB dibombardir dengan panggilan dari menteri luar negeri dari negara Teluk Persia litoral, serta menteri dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), setelah mengumumkan daftar hitam pekan lalu.
Langkah PBB juga bertentangan dengan laporannya baru-baru yang mennyatakan Riyadh bertanggung jawab atas 60 persen pembunuhan anak dan melukainya di Yaman tahun lalu.
Dalam laporan, yang dirilis pada Selasa, dikaitkan 510 kematian anak dan 667 luka-luka agresi Saudi di Yaman.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Lebih dari 9.400 orang telah tewas, dan sedikitnya 16.000 lainnya terluka di Yaman sejak Maret lalu, ketika Arab Saudi meluncurkan agresi militer terhadap negara itu.
Riyadh memimpin koalisi didukung Mesir, Maroko, Yordania, Uni Emirat Arab, Sudan, Kuwait, Qatar dan Bahrain dalam kampanye militer di Yaman. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)