Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok HAM Desak PBB Masukan Kembali Arab Saudi Daftar Hitam

kurnia - Kamis, 9 Juni 2016 - 21:28 WIB

Kamis, 9 Juni 2016 - 21:28 WIB

274 Views ㅤ

Sekjen PBB Ban Kimoon (Foto: Press Tv)

Sanaa, 4 Ramadan 1437/9 Juni 2016 (MINA) – Dua puluh Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) mendesak Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk memasukan kembali Arab Saudi  pada daftar hitam karena melanggar hak anak-anak, membom sekolah dan rumahsakit di Yaman.

“Jika Saudi sebagai pimpinan koalisi ingin dihapus dari daftar itu harus berhenti membunuh dan melukai anak-anak dan menghentikan pemboman sekolah dan rumah sakit di Yaman,” demikian kelompok itu dalam sebuah surat kepada Sekjen PBB , Rabu (8/7).

Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan, surat itu ditandatangani oleh 20 kelompok HAM, termasuk Human Rights Watch, Amnesty International dan Oxfam, yang menuduh Ban menyerah pada “manipulasi politik” oleh kerajaan Arab Saudi.

Pada Senin, PBB mengeluarkan Arab Saudi dari daftar hitam tahunan.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Amnesty International mengecam langkah itu sebagai “terang-terangan merusak kredibilitas PBB secara keseluruhan”.

“Tanggung jawab koalisi dipimpin Saudi untuk pelanggaran berat terhadap anak-anak di banyak serangan tidak diragukan,” tulis kelompok hak asasi.

“Bukti pelanggaran berat terhadap anak-anak di Yaman oleh koalisi Saudi adalah luar biasa,” tulis surat itu.

Mereka mengatakan keputusan PBB dirusak “alat yang sangat berharga dalam upaya untuk mengekang pelanggaran terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata”.

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Menurut beberapa sumber diplomatik, Arab Saudi dan sekutunya telah mengancam akan memotong dana untuk program PBB, jika PBB terus masukan Arab Saudi dalam daftar hitam.

Sumber itu mengatakan, Selasa (7/7)  Sekjen PBB dibombardir dengan panggilan dari menteri luar negeri dari negara Teluk Persia litoral, serta menteri dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), setelah mengumumkan daftar hitam pekan lalu.

Langkah PBB juga bertentangan dengan laporannya baru-baru yang mennyatakan Riyadh bertanggung jawab atas 60 persen pembunuhan anak dan melukainya di Yaman tahun lalu.

Dalam laporan, yang dirilis pada Selasa, dikaitkan 510 kematian anak dan 667 luka-luka agresi Saudi di Yaman.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Lebih dari 9.400 orang telah tewas, dan sedikitnya 16.000 lainnya terluka di Yaman sejak Maret lalu, ketika Arab Saudi meluncurkan agresi militer terhadap negara itu.

Riyadh memimpin koalisi didukung Mesir, Maroko, Yordania, Uni Emirat Arab, Sudan, Kuwait, Qatar dan Bahrain dalam kampanye militer di Yaman. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Dunia Islam
Dunia Islam
Palestina
MENAG
Indonesia