Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KELOMPOK MARXIS KLAIM BERTANGGUNG JAWAB ATAS SERANGAN DI ISTANBUL

Rendi Setiawan - Sabtu, 3 Januari 2015 - 16:40 WIB

Sabtu, 3 Januari 2015 - 16:40 WIB

564 Views

Petugas keamanan Turki menangkap seorang laki-laki yang melemparkan dua bom tangan. (Foto: Press Tv)
Petugas keamanan Turki menangkap seorang laki-laki yang melemparkan dua bom tangan. (Foto: Press Tv)

Petugas keamanan Turki menangkap seorang laki-laki yang melemparkan dua bom tangan. (Foto: Press Tv)

Istanbul, 12 Rabiul Awwal 1436/ 3 Januari 2015 (MINA) – Kelompok Revolusioner Pembebasan Rakyat (DHKP-C), sebuah kelompok berideologi Marxis-kiri, mengatakan dalam sebuah pernyataan, kelompoknya bertanggung jawab atas serangan di Istanbul beberapa waktu lalu.

Pernyataan itu menunjukkan, serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas kematian remaja, Berkin Elvan, yang meninggal pada Maret 2014 lalu setelah terjadi bentrokan dengan pasukan keamanan Turki selama aksi unjuk rasa anti-pemerintah pada 2013 silam, Press Tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada Jumat, pasukan keamanan Turki menangkap seorang pria bernama Firat Ozcelik setelah ia melemparkan dua granat tangan ke arah pasukan keamanan yang berjaga-jaga di depan Dolmabahce Palace, Istanbul, di mana berlokasi beberapa kantor perdana menteri dan stafnya.

Pemerintah Turki sejak dipimpin Erdogan sebagai Perdana Menteri sepuluh tahun yang lalu, membawa Turki kembali ke negara Islam sehingga menimbulkan perlawanan dari kalangan sekuler, kalangan marxis atheis dan lain-lain di dalam maupun di luar negeri.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Menurut laporan, granat tidak meledak dan tim penjinak bom segera datang untuk menangani situasi di area tersebut.

Protes anti-pemerintah dimulai pada pertengahan 2013, ketika polisi Turki membubarkan penduduk yang melakukan demo di Istanbul terhadap proposal untuk menghancurkan Gezi Park.

Erdogan menjabat sebagai perdana menteri Turki sejak 2003 hingga 2014 lalu dan terpilih sebagai presiden negara itu pada pertengahan 2014. (T/P011/P2)

 

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam