Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KELOMPOK MUSLIM AS DESAK OBAMA KECAM MILITER MESIR

Admin - Selasa, 30 Juli 2013 - 06:42 WIB

Selasa, 30 Juli 2013 - 06:42 WIB

454 Views ㅤ

Washington, 22 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Dewan Hubungan Amerika-Islam, The Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi pengacara muslim terbesar di negara itu, menyerukan kepada pemerintahan Presiden Barack Obama untuk mengutuk pembunuhan pengunjuk rasa di Mesir yang dilakukan militer Mesir.

Harakah Daily senin (29/7) melaporkan, sebagai warga negara pembayar pajak ke negara termasuk untuk pembiayaan militer, agar digunakan untuk mendorong proses demokratisasi di Mesir.

“Kami mendesak diakhirinya pembantaian terhadap aksi damai aktivis pro-demokrasi di Mesir oleh pasukan militer yang menerima bantuan miliaran dolar dari para pembayar pajak Amerika,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan MINA (Mi’raj News Agency).

Pasukan militer Mesir disebutkan telah melegalkan tindakan penembakan terhadap warga pendukung Mursi yang melakukan aksi damai.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

“Kami kirim pesan bahwa ini jelas-jelas pembunuhan dan Amerika harus menangguhkan semua bantuan militer ke Mesir sampai kekerasan berhenti dan kebebasan demokratis dikembalikan,” ujar pengurus CAIR.

Sebelumnya, pada Ahad (28/7) lalu, seperti diberitakan media Orlando Sentinel, Lembaga Swadaya Masyarakat Mesir-Amerika untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (The Egyptian Americans For Democracy and Human Rights and Honesty / EADHRH) juga turut memprotes aksi pembantaian warga pendukung Mursi.

“Dalam demokrasi tidak ada pergantian presiden oleh militer,” kata Emam B. Emam, pengurus EADHRH.

“Saya bukan Ikhwanul Muslimin, tapi saya mengharapkan warga Mesir dapat menikmati demokrasi. Kebebasan bersuara harus dihormati,” kata Emam.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Aktivis EADHRH lainnya, Abdelrahman Zeini, mengatakan, dia pernah merasa bangga ketika Mesir dapat melaksanakan pesta demokrasi dengan pemilihan umum yang memenangkan presdien baru, Mursi.

Sepanjang hidupnya, ia hanya tahu satu-satunya presiden Mesir adalah Husni Mubarak.

Karena itu, menurutnya, tindakan kudeta militer terhadap presiden sah yang terpilih melalui pemilu dan aksi pembantaian militer terhadap pendukung Mursi, telah menghancurkan sendi-sendi demokrasi di sana.

“Saya merasa kecewa dan sedih melihat warga sipil dibantai di jalan-jalan umum,” kata Zeini.

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Dalam pernyataannya Lembaga Swadaya Masyarakat Mesir-Amerika untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia terus mendesak Presiden Barack Obama, Kongres dan rakyat Amerika untuk mengecam intervensi militer Mesir dan untuk mendukung pemulihan berdasarkan pilihan sah rakyat Mesir. (T/R1).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda