Washington, 17 Dzulhijjah 1437/20 September 2016 (MINA) – Amerika Serikat (AS), Rusia, dan pemain utama lainnya dalam proses perdamaian Suriah akan bertemu, Selasa (20/9), di KTT PBB tentang Pengungsi dan Pendantang di New York, AS.
Rencana pertemuan itu mencuat setelah tentara Suriah mengumumkan berakhirnya gencatan senjata yang telah berlangsung sepekan.
“Para menteri luar negeri dari Kelompok Internasional Pendukung Suriah (ISSG) terdiri dari sekitar 20 negara termasuk Arab Saudi dan Turki akan menilai situasi,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, seperti dilaporkan Al-Ahram, Senin (19/9), yang dikutip Miraj Islamic News Agency MINA).
ISSG, yang belum lama dibentuk, melibatkan 20 negara dan organisasi internasional dan dipimpin oleh Rusia dan AS dengan tugas menengahi perseteruan di Suriah.
Baca Juga: Azerbaijan dan Armenia Teken Perjanjian Damai Bersejarah di Gedung Putih
Sementara Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-March Ayrault mengatakan, kesepkatan gencatan senjata yang ditengahi AS-Rusia untuk Suriah sangat rapuh. Namun, kata dia, itu ‘satu-satunya dasar’ menuju tercapainya sebuah solusi politik untuk mengakhiri peperangan.
Sebelumnya, militer Suriah mengumumkan gencatan senjata yang digagas Moskow dan Washington telah berakhir. Mereka menuduh koalisi AS melanggar poin-poin yang menjadi kesepakatan.
“Tentara Suriah mengumumkan akhir pembekuan pertempuran yang dimulai pada pukul 7:00 pada 12 September2016 sesuai dengan perjanjian AS-Rusia,” kata pernyataan itu.
Damaskus merujuk pada serangan udara mematikan pasukan koalisi pimpinan AS pada akhir pekan terhadap posisi tentara Suriah dan beberapa serangan terbaru di Kota Aleppo. (P022/R01)
Baca Juga: DPR Texas Lumpuh, Jaksa Agung Ingin Usir Legislator Demokrat yang Kabur
Baca Juga: Dari Canberra hingga London, Negara Barat Tolak Pendudukan Israel Atas Gaza