Tel Aviv, MINA – Sebanyak 82 imigran Ethiopia mendarat di Israel pada Senin malam (4/2), kelompok pertama dari ribuan anggota komunitas Yahudi negara Afrika itu yang diizinkan pindah ke tanah bangsa Palestina yang kini masih diduduki entitas Zionis.
Komunitas yang diterima di bawah keputusan kabinet pada Oktober 2018 tersebut, disambut di Bandara Ben Gurion oleh Menteri Aliyah dan Imigrasi Yoav Gallant dan Ketua Agensi Yahudi Isaac Herzog, demikian Times of Israel melaporkan yang dikutip MINA.
Ada sekitar 8.000 orang Yahudi Ethiopia yang masih berada di negaranya, yang sebagian besar adalah ‘Falashmura‘, yang berarti leluhur mereka masuk agama Kristen, seringkali di bawah paksaan generasi lalu.
Hanya anggota keluarga tingkat pertama yang sudah ada di Israel dimasukkan dalam keputusan Oktober tersebut. Mereka dapat membawa pasangannya serta anak-anak yang belum menikah dan tidak memiliki anak sendiri.
Baca Juga: Dua Tentara Zionis Israel Tewas di Gaza, Salah Satunya dari Komunitas Druze
Meskipun keputusan kabinet pada tahun 2015 berjanji untuk membawa seluruh komunitas Falashmura ke Israel selama periode lima tahun, pemerintah belum menganggarkan dana sekitar NIS 200 juta (55 juta dolar AS) per tahun untuk menyerap imigran baru.
Hanya satu keluarga Yahudi Ethiopia diizinkan berimigrasi ke Israel pada 2018, yaitu peserta Kuis Alkitab Israel, Sintayehu Shafrao dan keluarganya.
Setidaknya 1.000 imigran diperkirakan akan datang ke Israel pada 2019, tetapi nasib seluruh komunitas itu tidak pasti. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Israel Lancarkan Serangan ke Beirut Beberapa Jam Sebelum Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)