Paris, MINA – Kelompok pro-Palestina yang menamakan dirinya Tim Olimpiade pro-Perdamaian merencanakan aksi protes pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang dijadwalkan pada Jumat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia (27/7).
Pada acara tersebut, Tim Olimpiade pro-Perdamaian akan menunjukkan solidaritas kepada warga Palestina yang terjebak di bawah tembakan Israel di Jalur Gaza yang dilanda perang. Press TV melaporkan.
Akan ada sekitar 90 kapal yang membawa tim Olimpiade dari negara-negara yang berpartisipasi dalam acara pembukaan yang menyusuri rute sepanjang 6 km di sepanjang Sungai Seine.
“Kami menyerukan kepada delegasi yang berpartisipasi untuk bergabung dalam seruan gencatan senjata sekarang dan untuk menghentikan genosida Israel di Gaza,” kata Stephanie Adam dari Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya Israel.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Dia mendesak atlet Olimpiade menggunakan platform mereka untuk mengambil sikap demi hak-hak Palestina.
“Meskipun Komite Olimpiade Internasional dan negara tuan rumah Prancis ingin menyembunyikan perbedaan pendapat, termasuk melalui taktik represif dan licik, oposisi populer yang kuat terhadap kehadiran Israel yang melakukan genosida di Olimpiade terdengar dan terlihat pada pertandingan sepak bola Olimpiade Israel-Mali pada Rabu,” katanya.
Selama pertandingan sepak bola Israel-Mali, demonstran pro-perdamaian mencemooh tim Zionis untuk memprotes perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina.
Orang-orang pro-Palestina juga mendemonstrasikan bendera Palestina selama pertandingan tersebut.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Adam mengatakan, orang-orang pro-Palestina sedang berdiskusi untuk aksi dan demonstrasi besar-besaran yang akan diadakan selama tiga pekan ke depan hingga berakhirnya Olimpiade Paris 2024 pada 11 Agustus.
Namun, otoritas Prancis memperingatkan, keamanan akan diperketat dengan 45.000 polisi yang dikerahkan, selain 2.000 penjaga Olimpiade. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza