Myanmar, MINA – Ketua Dewan Rohingya Eropa, Hla Kyaw mengatakan, pengiriman pasukan tambahan Militer Myanmar ke Negara Bagian Rakhine yang bergolak adalah untuk melanjutkan ‘genosida’ atau ‘pembantaian etnis Rohingya’.
Hal itu diutarakan oleh Hla Kyaw, Selasa (15/8), Anadolu Agency melaporkan, militer Myanmar mengerahkan sekitar 500 tentara ke daerah Maungdaw di utara Rakhine, tempat Muslim Rohingya pada hari Kamis pekan lalu.
Hla Kyaw, mengatakan pasukan tersebut berasal dari 33rd Light Infantry Division yang dia sebut sebagai unit militer paling terkenal dalam hal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serius terhadap komunitas etnis di negara itu.
Dia mengatakan pengerahan tersebut dirancang untuk membangun kekuatan militer permanen di Rakhine.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Ketidakstabilan situasi keamanan di Rakhine digunakan sebagai alasan untuk penempatan tentara yang besar dan permanen di sana,” ujarnya.
Ketegangan yang meningkat diperburuk oleh pembunuhan tujuh penduduk desa di daerah Maungdaw akhir bulan lalu.
Pemerintah menyalahkan ‘ekstrimis’ atas pembunuhan tersebut dan mengklaim telah menemukan tempat persembunyian teroris di pegunungan utara Mei Yu di negara bagian tersebut.
Namun, Kyaw mengatakan pembunuhan tersebut merupakan dalih yang dibuat oleh ‘intelijen militer tingkat tinggi’, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
“Pertama, intelijen militer menciptakan dalih atau alasan,” ujarnya. “Kemudian propaganda media negara menyebarkan desas-desus bahwa Rohingya terlibat dalam pembunuhan tersebut, tanpa ada bukti atau penyelidikan yang benar,” kata dia.
Puluhan ribu orang Rohingya telah berlindung di kamp-kamp pengungsi di Rakhine sejak kekerasan komunal meletus pada 2012 lalu.
Negara bagian ini menampung sekitar 1,2 juta orang Rohingya, yang telah lama diberi label ‘Bengali’ – sebuah istilah yang menunjukkan bahwa mereka adalah imigran gelap dari Bangladesh. (T/R11/P2)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris