Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNJUK RASA ANTI CHINA MARAK DI TURKI, PRESIDEN ERDOGAN AKAN KE CHINA

kurnia - Rabu, 15 Juli 2015 - 08:49 WIB

Rabu, 15 Juli 2015 - 08:49 WIB

562 Views ㅤ

Muslim Uighur (Foto: Anadolu Agency)

Muslim Uighur (Foto: Anadolu Agency)

Ankara, 28 Ramadhan 1436/15 Jui 2015 (MINA) – Unjuk rasa anti China yang sewenang-wenang terhadap minoritas muslim di negara itu, makin marak di Turki, sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erogan dijadwalkan akan berkunjung ke China akhir bulan Juli ini.

Sebuah kelompok Uighur yang berbasis di Turki telah melakukan unjukrasa-unjukrasa  memprotes Pemerintah China   yang melakukan tindakan tidak adil pada minoritas Muslim Uighur asal Turki di negara itu dan memprotes tindakan Pemerintah Thailand yang mengirim pulang 109 warga Uighur ke China baru-baru ini.

Pernyataan itu dikeluarkan di tengah maraknya protes anti-China yang secara sistematis dan masif melakukan tindakan-tindakan sewenang-wenang pada warga muslim Uighur. Terakhir Beijing memberlakukan larangan Muslim berpuasa selama bulan Ramadhan ini.Demikian Anadolu Press yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Di samping itu Konsulat Thailand di Istanbul diserang pekan lalu setelah Thailand mengirim pulang warga Uighur ke China, warga minoritas Islam itu sebelumnya menyelamatkan diri dari China.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

Dalam pernyataannya Selasa, Free Turkistan Timur Platform, sebuah kelompok asosiasi Uighur di Turki menyatakan, keputusan Pemerintah Thailand untuk mengembalikan muslim Uighur ke China telah “menyebabkan kemarahan” di Turki.

Dinyatakan, serangan pada misi diplomatik Thailand itu adalah karena  “mengkhawatirkan nasib saudara-saudara muslim” yang telah berkumpul di konsulat ketika laporan palsu menyebar, sehingga polisi turun tangan dan terjadilan insiden dengan polisi.

Kelompok tersebut, juga menyampaikan kesedihannya atas apa yang disebut “aksi tidak menyenangkan” terhadap polisi Turki di Ankara. Ia menyalahkan serangan ini pada  “provokator” yang menyebarluaskan kabar palsu.

Untuk memulihkan situasi, kelompok itu mengajak warga Turki Timur, orang-orang yang telah terkena pelanggaran hak asasi manusia dan tindak kekerasan beberapa tahun lalu, dan mereka yang mencari perlindungan di Turki, untuk menenangkan diri.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Kemudian meminta Pemerintah China untuk “menghentikan pelanggaran HAM”.

Sebuah pernyataan presiden menegaskan, Selasa, bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mengunjungi China antara tanggal 28 dan 30 Juli akhir buan ini.

Platform mengatakan ia percaya Erdogan akan melakukan inisiatif diplomatik untuk melindungi nyawa dan harta benda Uighur di China. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

 

Rekomendasi untuk Anda