Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KELOMPOK YAHUDI ORTODHOX PERJUANGKAN LEGALITAS JILBAB DI AS

Rudi Hendrik - Ahad, 14 Desember 2014 - 21:57 WIB

Ahad, 14 Desember 2014 - 21:57 WIB

800 Views

Muslim AS melakukan pawai anti Islamofobia di New York. Foto: Jessica Rinaldi/Reuters
<a href=

Muslim AS melakukan pawai anti Islamofobia di New York. Foto: Jessica Rinaldi/Reuters" width="300" height="180" /> Muslim AS melakukan pawai anti Islamofobia di New York. Foto: Jessica Rinaldi/Reuters

Washington, 21 Shafar 1436/14 Desember 2014 (MINA) –  Tujuh kelompok Yahudi Ortodoks di Amerika Serikat mengajukan resolusi ke Mahkamah Agung untuk mendukung hak perempuan Muslim  mengenakan jilbab di tempat kerja.

Berkas diajukan dengan bantuan pengacara Nathan Lewin dari perusahaan  Lewin & Lewin dari Washington DC dan akan mendapat kesempatan sidang dengar pada Februari atau Maret 2015, Jewishjournal.com seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Pengajuan ini dilakukan berdasarkan penolakan kasus yang dihadapi seorang wanita Muslim  saat melamar ke Abercrombie & Fitch dan ditolak toko pakaian itu. Mereka beralasan  berkerudung melanggar kode berpakaian perusahaannya.

Dalam berkas itu pula, Lewin menceritakan bagaimana  pengajuan serupa miliknya ke sebuah firma hukum New York ditolak karena perusahaan tidak ingin terganggu dengan membuat akomodasi untuk hal yang berbau agama.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Dalam sebuah studi, diskriminasi mengenai hijab masih terjadi di negeri minoritas Muslim paman Sam. Wanita Muslim yang mengenakan jilbab alami diskriminasi di pasar kerja di Amerika Serikat, pengusaha lebih senang memilih karyawan yang menggunakan tanpa pakaian identitas agama.

“Kami melakukan percobaan lapangan untuk menyelidiki sejauh mana individu mengenakan pakaian keagamaan menghadapi diskriminasi selama proses perekrutan,” kata Sonia Ghumman, asisten profesor dari University of Hawaii di Manoa Shidler College of Business, Phys.org pada Mei 2013.(T/R04/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

 

 

 

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Timur Tengah
Khadijah
Internasional
Palestina
MINA Health