Washington DC, MINA – Keluarga jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh menolak laporan tentara Israel tentang pembunuhannya.
“Pemerintah dan militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mencoba mengaburkan kebenaran dan menghindari tanggung jawab atas pembunuhan Shireen Abu Akleh, bibi kami, saudara perempuan, sahabat, jurnalis, dan seorang warga Amerika Palestina,” kata keluarga itu dalam sebuah surat terbuka. Dikutip dari MEMO, Rabu (7/9).
“Kami telah mengetahui selama lebih dari 4 bulan, seorang tentara Israel menembak dan membunuh Shireen, namun Israel menolak bertanggung jawab atas pembunuhan itu,”lanjutnya.
Keluarga Abu Akleh mengatakan, mereka tidak terkejut dengan hasil ini karena jelas bagi siapa pun bahwa penjahat perang Israel tidak dapat menyelidiki kejahatan mereka sendiri.
Baca Juga: Polisi Malaysia Selidiki Kebakaran Pipa Petronas
“Namun, kami tetap sangat terluka, frustrasi, dan kecewa. Sejak Shireen terbunuh, keluarga kami telah menyerukan penyelidikan pemerintah AS yang harus dilakukan untuk warga negaranya sendiri,” demikian dalam surat terbuka keluarga Shireen Abu Akleh.
Mereka juga mendesak diadakannya penyelidikan dan pengadilan penuh oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Shireen Abu Akleh tewas saat meliput serangan pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin pada 11 Mei.
Beberapa media terkemuka, seperti Al Jazeera, CNN, Associated Press, Washington Post, dan New York Times, melakukan penyelidikan mereka sendiri, yang semuanya berakhir pada kesimpulan Shireen Abu Akleh terbunuh oleh peluru Israel. (T/Hju/P1)
Baca Juga: Negara-Negara Ini Dianggap Rugikan Perdagangan AS
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kota Birmingham Inggris Hadapi Krisis Pengolahan Sampah